Tidak Termakan Hasil Survei, Golkar Tetap Usung Airlangga Capres

Wakil Ketua Umum Partai Golongkan Karya (Golkar) Instagram/@na_nurularifin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Meskipun dalam hasil survei  Airlangga Hartarto tidak masuk dalam kategori kandidat populer. Wakil Ketua Umum Partai Golongkan Karya (Golkar) Nurul Arifin menegaskan partainya akan mengusung sang Ketum sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres mendatang.

Mulanya Nurul menyinggung soal popularitas tokoh-tokoh yang masuk menjadi kandidat capres 2024 mendatang. Dia merasa heran jika banyak yang terpukau dengan popularitas kandidat capres berdasarkan hasil surveri, sementara tidak melihat kapabilitas dan kompetensi kandidat tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pertama saya mengkoreksi mengenai banyak calon presiden (capres) dari Golkar. Calon presiden dari Golkar cuma satu yaitu Airlangga Hartarto. Jadi sesuai dengan keputusan munas kita konsisten mengusung Airlangga Hartarto juga kami tidak geming. Saya juga sedikit bingung kalau ada orang yang terpukau dengan popularitas sementara kapabilitas dan kompetensinya tidak dilihat,” kata Nurul kepada wartawan di di Makna Cafe, Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023), dilansir detikcom.

Survei bukan menjadi alat ukur untuk memilih capres melainkan sebagai bahan evaluasi, kata Nurul, survei bisa saja hasil pesanan.

“Survei buat saya bukan satu satunya alat untuk memutuskan tapi itu juga jadi bahan evaluasi dan seterusnya. Jadi biarkan saja seperti saya bilang bahwa survei itu bukan menjadi sesuatu yang original, mungkin engine, mungkin dipesan, kita lihat semua lembaga survei sama,” ujarnya.

“Justru ini menjadi imbauan saya juga, salah satunya bahwa jangan selalu terpesona terhadap fisik ataupun pada sesuatu yang populer. Karena popularitas itu juga kita tidak tahu alami ataukah itu engine. Itu kita pertanyakan. Kita tidak tau media bermain, orang bermain, semuanya sehingga membentuk kapitalisasi dan eforia yang sama,” lanjutnya.

Nurul mengungkapkan rekam jejak seharusnya dipakai sebagai penilaian. Dia menyebut Golkar tidak terpengaruh dengan hasil survei dalam menentukan capres.

“Saya ingin mengatakan kalau kita ingin kritis menjadi pemikir yang cerdas seharusnya rekam jejak itu harus menjadi suatu penilaian. Kalau dari kami partai Golkar tidak terpengaruh dengan hasil survei survei yang menyangkut popularitas dan elektabilitas. Karena kita ingin sama-sama belajar dan mengkritisi apakah ini cocok atau kah tidak. Apakah ini kaya bubble saja tidak masuk ke dalam rangka itu atau bagaimana,” ucapnya.

Nurul lantas menyinggung kinerja Airlangga. Meskipun belum sempurna, Nurul mengatakan Golkar ingin hadirkan capres yang bisa menjawab persoalan dan memberikan solusi terbaik.

“Nah kalau saya melihat dari sekian banyak calon-calon itu yang jelas ketua umum kami tanpa bersifat subjektif tapi kita lihat dan analisa bersama mau berbesar hati. Kita pereteli apa saja hasil kerjanya dan plus minusnya di mana. Memang tidak ada yang sempurna, kita ingin yang terbaik bisa menyelesaikan persoalan dan bisa menjawab persoalan dengan solusi terbaik,” imbuhnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *