Ustadz Abdul Somad: Rezeki Seret, Hutang Dimana-mana? Mungkin karena Kebiasaan Ini Sebabkan Rezeki Tertutup

Kebiasaan Ini Sebabkan Rezeki Tertutup
Ustadz Abdul Somad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Faktanya, setiap orang di dunia pasti menginginkan rezeki yang berlimpah dan lancar.

Namun nyatanya, banyak di mana-mana masih terlilit hutang dan mengeluhkan kurangnya rezeki.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tetapi hanya sedikit orang yang tahu mengapa pintu rezeki seret atau tertutup.

Beberapa kebiasaan yang diperkenalkan ternyata menjadi salah satu penyebab keterlambatan rezeki datang.

Ustadz Abdul Somad atau biasa disebut UAS menjelaskan beberapa hal yang bisa menjadi kendala terhambatnya rezeki yang datang.

Mau tau sebenarnya apa yang menghambat dan menghalangi rezeki yang datang?

Dikutip melalui YouTube Ngaji Asyik, Sabtu (14/1/2023), berikut penjelasan lengkap dari Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa Allah telah menetapkan rezeki bagi para manusia.

Tak hanya itu saja, ia juga menuturkan bahwa Allah tidak merubah rezeki tetapi manusia sendiri yang merubahnya.

“Allah tidak merubah rezeki itu, lalu siapa yang merubahnya? Kita yang merubah karena perbuatan maksiat,” kata Ustadz Abdul Somad.

Ayat dalam Alquran menjelaskan bahwa ‘kalaulah penduduk suatu negeri itu beriman, takut kepada Allah, kami bukakan barokat dari langit dari bumi manakala mereka dustakan ayat kami, manakala mereka sunyikan masjid kami, manakala mereka biarkan anak-anak yatim kami, kami cabut barokah’

Lantas apa yang menyebabkan Allah mencabut rezeki yang diberikan kepada manusia?

Menurut Ustadz Abdul Somad karena banyak manusia yang membiarkan anak yatim hidup susah terlantar, membiarkan saudara-saudara seiman bila sedang dalam kesusahan.

Tak hanya itu saja, salah satu penyebab pintu rezeki ditutup oleh Allah SWT dikarenakan manusia banyak membiarkan masjid, masjid dibuat kosong tidak ada orang beribadah di dalamnya.

Padahal Allah SWT akan senantiasa menolong hambanya, selama hamba itu mau menolong sesama saudaranya.

“Engkau sanggup membeli kereta yang mewah, sanggup membeli rumah yang besar sementara anak fakir miskin tak makan,” jelas Ustadz Abdul Somad.

“Kamu tidak beriman kata Nabi, sampai kau sayang kepada saudaramu seiman sampai sayang seperti pada diri sendiri,” lanjutnya.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *