Berebut Hati Khofifah, Demi Kemenangan Pemilu 2024

Berebut Hati Khofifah, Demi Kemenangan Pemilu 2024
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Lebaran kedua, Ketum Gerindra Prabowo Subianto memilih berkunjung ke Kantor Gubernur Jawa Timur pada 4 Mei lalu. Prabowo ingin bersilaturahmi dengan Khofifah Indar Parawansa.

Dibalut suasana Lebaran, Prabowo didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad. Mereka melakukan pertemuan tertutup dengan Khofifah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kebetulan saya sedang berada di Jatim sowan kepada tokoh-tokoh di sini dalam rangka lebaran, menjenguk sahabat-sahabat lama saya. Saya merasa perlu sowan ke Ibu Gubernur Khofifah,” kata Prabowo usai pertemuan.

Tak cuma Prabowo, Khofifah juga ditemui oleh berbagai tokoh politik lainnya, Termasuk Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Jauh sebelum Prabowo, Menko Perekonomian itu telah melakukan pertemuan tertutup lebih dulu dengan Khofifah.

Mengelak bicara Pemilu 2024, Airlangga mengakui selama ini hubungan dengan Khofifah sangat baik karena pernah duduk di satu komisi saat sama-sama menjabat anggota DPR RI.

“Di Pemilihan Gubernur lalu, Golkar juga mengusung Khofifah-Emil Dardak. Jadi memang komunikasinya baik. 2024 juga masih agak jauh,” kata Airlangga, Kamis 13 Januari 2022 lalu.

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad mengakui apabila Khofifah bisa jadi penentu kemenangan di Pemilu 2024. Oleh sebab itu, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo ingin sekali meminang Khofifah.

“Ya, saya kira itu alasannya. Selain itu, Jawa Timur juga menjadi representasi kelompok Islam NU yang cukup besar,” kata Saidiman saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (21/1).

Sekedar informasi, Khofifah adalah ketua Muslimat NU. Diperkirakan anggota Muslimat NU mencapai 32 juta anggota di seluruh Indonesia.

 

Survei Membuktikan

Mengutip hasil survei Poltracking Indonesia Desember 2022, elektabilitas para bakal Capres masih bersaing ketat. Belum ada yang dianggap menang mutlak. Sehingga, sosok Cawapres dianggap sangat menentukan kemenangan.

Jakarta

Di Jakarta misalnya, dalam simulasi tiga nama Capres, Anies Baswedan unggul 49,6 persen. Ditempel Ganjar Pranowo 27,5 persen dan Prabowo Subianto 15,7 persen.

Sementara elektabilitas Cawapres: AHY (24,7%), Erick Thohir (17,2%), Ridwan Kamil (16,3%), Sandiaga (14,5%), Khofifah (4,5%).

Banten

Di Banten, dengan simulasi tiga nama hasilnya: Anies Baswedan unggul 47,6 persen, Prabowo 28,5 persen, Ganjar Pranowo paling buncit 16,1 persen.

Cawapres di Banten: AHY (29,3%), Ridwan Kamil (16,2%), Sandiaga (13%), Erick Thohir (10,7%), Cak Imin (6,2%), Khofifah (3,3%).

 

Jawa Barat

Jawa Barat, Anies Baswedan unggul 36,3 persen, Prabowo 30,8 persen dan Ganjar 18,7 persen.

Sementara Cawapres, Ridwan Kamil (27,2%), AHY (13,4%), Erick Thohir (8,4%), Sandiaga (5,2%), Aher (4,7%), Andika Perkasa (3,3%), Cak Imin (2,9%), Ahmad Syaikhu (2,5%), Khofifah (2%).

 

Jawa Tengah

Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menang besar dengan 71,4 persen. Prabowo hanya 10,8 persen dan Anies Baswedan 9 persen.

Cawapres di Jateng: Erick Thohir (23,1%), Ridwan Kamil (11,8%), Sandiaga (8,7%), Khofifah (7 persen), AHY (4,3%), Mahfud MD (4,2%).

Jawa Timur

Di Jawa Timur, Ganjar unggul 36,1 persen, Prabowo 25,5 persen dan Anies Baswedan 19,6 persen.

Cawapres di Jatim: Khofifah (17,4%), Erick Thohir (17,2%), Ridwan Kamil (9,1%), AHY (7,6%), Cak Imin (7,5%), Sandiaga (5,2%).

Saidiman menjelaskan, provinsi Jawa Timur sangat penting dalam pemilihan presiden. Dalam dua kali pemilihan presiden sebelumnya, Jatim selalu menjadi penentu kemenangan.

“Ada kecenderungan Jawa Barat lebih dominan pemilih Prabowo dan Anies, sementara Jawa Tengah adalah basis Ganjar. Jawa Timur menjadi penentu,” tegas dia.

 

PDIP Dekati Khofifah

10 November 2022 lalu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan digelar di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang juga kader PDIP.

Menurut Hasto, pertemuan dengan Khofifah dan Eri yang digelar secara tertutup itu membahas hal-hal strategis dan politis.

“Tentu saja kita membahas hal-hal yang sangat strategis, banyak hal yang sifatnya rahasia,” kata Hasto usai pertemuan.

“Tentu saja kita membahas hal-hal yang sangat strategis, banyak hal yang sifatnya rahasia,” kata Hasto usai pertemuan.

Menurut Hasto, PDIP dan Khofifah memiliki kesamaan kultur dan kedekatan sejak lama oleh karena itu peluang untuk bekerja sama sangat luas di masa depan.

“Hubungan kami dengan Mbak Khofifah kan memiliki basis kultural, apalagi beliau dari keluarga besar nahdliyin, ya berbagai bentuk kerja sama juga terbuka bagi masa depan,” kata dia.

Apalagi, lanjut Hasto, Khofifah memiliki rekam jejak dan kompetensi yang lengkap sebagai politisi. “Kalau kita lihat rekam jejak Bu Khofifah, beliau kan sangat lengkap ya. Zaman Gusdur Presiden beliau sudah menjadi Menteri, kemudian Pak Jokowi periode pertama Beliau juga menjadi menteri, pernah menjadi DPR bahkan kami, saya pernah satu komisi, cukup lengkap,” kata dia.

Hasto menyebut saat ini PDIP mendorong agar kerjasama dengan NU dan Nahdliyin tetap terjaga. “Tetapi saat ini kita dorong ya bagi PDIP khususnya adalah bagaimana terutama kerja sama di Jatim dengan keluarga besar nahdliyin dan beliau adalah bagian dari itu,” pungkas dia.

Pertemuan Anies dan Khofifah

Anies Baswedan juga bukan orang baru bagi Khofifah. Bahkan sebagai sesama kepala daerah, keduanya juga kerap bertemu langsung.

Khofifah mengakui komunikasi dengan Anies cukup baik. Khususnya antara Pemprov Jatim dengan Pemprov DKI Jakarta.

 

“Dulu kita sama-sama jubir (kampanye Jokowi-JK),” ujar Khofifah sembari tertawa usai bertemu Anies di Jatim 25 April 2021

Namun, Anies dan Khofifah membantah pertemuan tersebut membahas tentang persiapan Pemilu 2024. Tapi lebih kepada kerjasama Pemprov Jakarta dan Timur.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *