Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-28): Pengakuan Imam Segoro

Menuju Pakistan
Muhammad Najib, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Merekalah yang memulai”.

“Kenapa Saudara memilih Bali sebagai sasaran?”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Di sini paling mudah mencari Mereka”.

“Sudah berapa kali Saudara datang ke Bali?”

“Baru pertama kali”.

“Bagaimana Saudara sampai pada keputusan menjadikan Kuta sebagai sasaran?”

“Sebelum Saya datang ke sini, Saya mencari informasi tentang Bali dari buku-buku pariwisata. Lalu Saya mencari peta pulau Bali. Setelah itu datang ke Bali untuk survey lapangan”.

“Apakah Saudara di sini punya keluarga?”

“Tidak”.

“Teman?”

“Tidak juga”.

“Apakah Saudara mengunjungi Kuta sendiri?”

“Diantar teman”.

“Tadi Saudara bilang tidak punya teman, tapi sekarang bilang diantar teman, mana yang benar? Saudara jangan berputar-putar!”, bentak polisi dengan nada tinggi.

“Saya diantar oleh Mujahid dengan sepeda motor. Dia bukan teman Saya, tapi teman dari teman Saya”.

“Maksud Saudara?”

“Saya mendapatkan nama dan alamatnya dari teman Saya di Jakarta. Saya baru kenal saat Saya mengunjungi rumahnya”.

“Apakah Saudara menceritakan atau mendiskusikan rencana Saudara dengannya?”

“Tidak!”

Polisi itu diam sejenak. Lalu dia berkata: “Untuk sementara saya kira cukup. Terima kasih, Saudara sangat kooperatif”, katanya sambil menyalami Imam. Proses interogasi hari itu berakhir.

(Bersambung…..)

banner 800x800