Urgensi Kader Ulama dan Kader Zu’ama Untuk Melestarikan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Muhammadiyah Insya Allah Tangguh
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh karena itu, infrastruktur pembentukan ulama dan zuama’ muhammadiyah harus dipersiapkan dengan matang. Karena nasehat Tarjih dan Tajdid dari tangan para ulama ini menghasilkan ribuan fatwa untuk diimplementasikan dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

“Ulama dalam Muhammadiyah sebagai sebuah kebutuhan agar sibghah dan Manhaj Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan Islam berkemajuan tetap terjaga dan terpelihara.” Ungkap Fahmi Muqoddas pada, Jumat (28/1) dalam siaran yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id.

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, menurutnya pasti memerlukan kehadiran Majelis Tarjih dan Tajdid untuk memberikan fatwa agama bagi seluruh jajaran Muhammadiyah, ‘Aisyiyah beserta Organisasi Otonom (Ortom), serta seluruh AUM baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu diperlukan supaya Muhammadiyah tetap berada pada garis pergerakannya sebagai Gerakan Islam. Sebab jika Muhammadiyah kehilangan ulama dan zu’ama, maka dikhawatirkan Muhammadiyah akan berubah haluan garis pergerakan menjadi Gerakan Kebudayaan. Keberadaan ulama dan zu’ama adalah untuk menjaga dan memelihara gerakan.

“Meminjam pesan almarhum Prof.Dr Kuntowijoyo Sejarawan dan Budayawan Universitas Gadjah Mada bahwa jika Muhammadiyah tidak ada ulama lagi, dikuatirkan akan berubah menjadi Gerakan Kebudayaan.” Ungkapnya.

Maka, pada 1969 Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menjaga kesinambungan untuk melahirkan kader ulama dan zu’ama Muhammadiyah mendirikan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Di mana kampus PUTM Putra berada di Gedung Pusbang Dikti Kaliurang dan di Kompleks Pesantren Luhur Masjid Taqwa Ngipiksari Kaliurang, Sleman.

Sementara untuk kampus PUTM Kampus 2, Gg. Poncowolo No.50, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan di Dusun Tundan, RT: 04/09, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Fahmi menambahkan, bahwa saat ini PUTM sedang mengembangan pembangunan bagi asrama PUTM Putri di daerah Kabupaten Sleman.

“Alhamdulillah PUTM sudah punya tanah wakaf  3.000 m2 di Prambanan dan 1420 m2 di Tajem Wedomartani yang akan digunakan untuk pembangunan gedung pendidikan dan asrama  putri PUTM.” Ungkapnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *