Kultum 4: Ketika Manusia Dikuburkan

4 Peringatan "Keras"
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Ketika kita semua ini nanti meninggal dan dimakamkan oleh saudara dan handai taulan, kita akan memulai kehidupan baru di alam kubur yang disebut dengan alam barzakh. Alam kubur ini juga dinamai alam peralihan dari dunia sebelum kita semua menuju alam akhirat. Jadi, kita semua ini mengalami 4 alam, yaitu alam kandungan, alam dunia ini, alam barzach atau kubur, dan alam akhirat.

Alam kandungan lamanya rata-rata 9 bulan 10 hari, alam dunia pada jaman ini rata-rata 63 tahun, alam barzach atau kubur adalah dari meninggal sampai kiyamat, sedangkan alam akhirat tidak ada batas waktu yakni kekal, abadi, baka tidak ada lagi kematian. Nah, ketika di alam kandungan, calon bapak/ibu harus banyak berdo’a agar anak kita nanti lahir sebagai anak yang sholeh atau sholihah.

Di alam dunia, kita harus melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangannya. Untuk tahu semua perintah dan larangan, kita harus mengaji. Tanpa mengaji kita tidak akan tahu dan paham, hanya dengar-dengar saja dan tidak jelas. Karena tidak jelas inilah, akhirnya kita jadi ragu-ragu. Karena ragu-ragu lantas mengabaikan dan tidak melakukan apa-apa.

Ketika di alam barzach atau kubur sudah tidak ada lagi waktu untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Yang ada hanyalah pengadilan awal dari semua amalan kita selama hidup di dunia yang rata-rata 63 tahun ini. Di sini kita mulai diadili dan diberi balasan yang sesuai amalan kita sewaktu di dunia. Untuk mendapat balasan yang menyenangkan, maka perhatikan firman Allah,

وَاَنۡفِقُوۡا مِنۡ مَّا رَزَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ

اَنۡ يَّاۡتِىَ اَحَدَكُمُ الۡمَوۡتُ

Artinya:

Dan infaqkanlah (nafkahkanlah) harta yang dirizkikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah satu di antara kalian  (QS. Al-Munafiqun, ayat 10).

Dalam potongan ayat ini diterangkan ‘sebelum datangnya kematian’ yang berarti bahwa kita harus menginfaqkan sebagian dari harta kita sebelum kita meninggal. Sebab kalau kita sudah meninggal, maka sudah tidak ada lagi waktu untuk beramal sholeh dan menginfaqkan harta kita. Belum tentu juga anak cucu kita akan menginfaqkan harta kita atas nama kita. Paling-paling mereka akan berbagi, mungkin rebutan.

Kalau kita terlambat menafkahkan dan menshodaqohkan sebagian harta kita di jalan Allah nanti kita akan kecewa berat di alam kubur. Kita akan menangis tersedu-sedu lalu minta dikembalikan ke dunia untuk menafkahkan dan menshodaqohkan harta yang masih kita miliki, sebagaimana lanjutan ayat tadi,

فَيَقُوۡلَ رَبِّ لَوۡلَاۤ اَخَّرۡتَنِىۡۤ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيۡبٍۙ

فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنۡ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَ

Artinya:

Mereka berkata yaa Tuhan, kalau sekiranya Engkau menunda kematianku sebentar saja, maka aku bisa menshodaqohkan hartaku dan aku menjadi hamba yang sholeh (QS. al-Munafiquun, ayat 10).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *