Sri Mulyani Ungkap Ada Jebakan yang Telan Banyak Negara, RI Pun Terancam

Ilustrasi Sri Mulyani (Foto: Edi Wahyono)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Middle income trap alias jebakan negara berpendapatan menengah membayangi banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang sangat sulit untuk keluar dari jebakan tersebut dan menjadi negara maju.

Dia bilang dalam 50 tahun terakhir saja, cuma 20 negara yang berhasil lolos dari jebakan middle income dan menjadi negara berpenghasilan tinggi alias high income.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Semua negara pengin jadi negara maju dan kaya alias high income. Namun nggak semua bisa capai itu. Selama 50 tahun terakhir nggak lebih dari 20 negara dunia yang mampu lepaskan diri dari low midle kemudian jadi high income country,” ungkap Sri Mulyani saat memberikan Kuliah Umum di depan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep yang disiarkan virtual, Kamis (2/2/2023).

Sri Mulyani sempat mengungkapkan beberapa negara yang berhasil menjadi negara berpenghasilan tinggi. Beberapa yang dia sebutkan kebanyakan negara di Asia, mulai dari Australia, Taiwan, hingga Korea Selatan.

Yang paling jadi ‘juara’, menurutnya adalah Singapura. Pendapatan per kapita Negeri Singa sudah mencapai US$ 60 ribu per tahun. Bila dibandingkan dengan Indonesia pun sangat jauh sekali. Sejauh ini pendapatan per kapita Indonesia cuma US$ 4 ribu.

“Tetangga kita salah satunya, dia juaranya. Waktu merdeka sama kayak kita tapi sekarang dia jadi negara terkaya dengan pendapatan perkapita US$ 60 ribu, kita cuma sekitar US$ 4 ribu saja,” kata Sri Mulyani.

Namun menurutnya ada juga negara berpendapatan tinggi yang terancam turun kelas. Chili misalnya yang kini dilanda krisis ekonomi dan politik. Argentina pun sama sempat menjadi negara high income namun kembali ke middle income.

“Di kawasan Amerika Latin hanya Chili, itu pun sekarang krisis ekonomi politik. Argentina malah sempat naik turun lagi,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya untuk menjadi negara berpenghasilan menengah dari negara berpenghasilan menengah masih banyak bisa diraih oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Namun, negara-negara itu justru terus menerus terperangkap di level middle income, ini lah yang membuat banyak negara disebut masuk ke jebakan middle income.

“Begitu di midle income dia stay di situ lama banget, ada Brasil, Meksiko. Di Asia banyak sudah mau naik dia turun lagi atau just stay in the middle aja. Ada Malaysia, Thailand, Vietnam juga baru masuk, kita Indonesia juga masuk,” kata Sri Mulyani.

Lalu bagaimana cara agar bisa jadi negara maju dan berpenghasilan tinggi? Menurutnya semua memang tak mudah, butuh waktu lama dan juga kestabilan politik dan ekonomi. Namun, setidaknya ada beberapa indikator yang bisa diperbaiki untuk bisa menjadi negara high income.

Pertama adalah perbaikan sumber daya manusia dengan cara memperbaiki mutu pendidikan dan juga perlindungan kesehatan.

“Ciri pertama negara maju pasti sumber daya manusianya bagus, waktu low income kan sama-sama nggak bagus. Lalu dia invest ke sumber daya manusia, sistem pendidikan dan kesehatan dibuat bagus,” ungkap Sri Mulyani.

Kedua adalah perbaikan infrastruktur dan aksesibilitas antar daerah. Menurutnya, banyak negara maju masyarakatnya memiliki akses yang mumpuni dengan bukti tersedianya infrastruktur yang baik.

“Kemudian untuk high income country nggak ada yang infrastrukturnya bobrok, maka Presiden Jokowi buat infrastruktur. Karena itu mendorong mobilitas masyarakat. Misalnya, orang awalnya nggak tahu Sumenep jadi tahu Sumenep. Ini timbulkan interaksi, interaksi itu timbulkan inovasi dan ide, juga pergerakan ekonomi,” ungkap Sri Mulyani.

Selanjutnya, bila ingin sebuah negara bisa masuk ke level high income, institusi dan birokrasi pemerintahannya juga harus baik. Yang cukup menantang menurutnya untuk membuat institusi dan birokrasi pemerintah baik butuh waktu yang tak sedikit.

“Sistem ini nggak simsalabim, itu yang dibangun dari pengetahuan. Negara maju biasanya aturannya nggak ruwet, makanya Presiden pun nggak mau aturan itu bundet dan ruwet di bawah,” sebut Sri Mulyani.

“Kita juga perbaiki reformasi birokrasi untuk perbaiki iklim investasi itu yang akan bikin kita jadi high income country,” pungkasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *