Inilah Sosok Istri Firaun yang Dijamin Masuk Surga

Istri Firaun yang Dijamin Masuk Surga
Istri Firaun yang Dijamin Masuk Surga
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an, pada masa Nabi Musa, Fir’aun dikenal kufur, sombong, zalim bahkan mengaku sebagai Tuhan. Siapa sangka istri Firaun adalah salah satu wanita yang dijamin masuk surga.

Istri Firaun yang dijamin masuk surga disebut Asiyah binti Muzahim. Ia adalah seorang wanita yang beriman sebagaimana firman Allah SWT:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ ١١

Artinya: “Allah juga membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu istri Fir’aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam surga, selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS At Tahrim: 11)

Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat di atas, Allah SWT membuat perumpamaan bahwa pergaulan kaum mukmin (istri Firaun) dengan orang kafir tidak membahayakan baginya. Sebab, istri Firaun selalu taat kepada Tuhannya, meskipun suaminya adalah orang yang kafir dan melampaui batas di antara penduduk bumi.

Asiyah, istri Firaun yang dijamin masuk surga ini adalah wanita yang menemukan dan merawat bayi Nabi Musa AS yang kala itu dihanyutkan oleh ibunya karena Firaun memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir pada waktu itu.

Melansir buku Wanita-wanita yang Diabadikan dalam Al-Qur’an oleh Maryam Kinanthi Nareswari, suatu hari, ketika Asiyah sedang bersantai di pinggiran Sungai Nil, ia menyaksikan suatu benda terapung-apung. Ia pun mengutus salah seorang dayangnya untuk mengambil benda itu.

Asiyah kemudian membukanya sendiri. Ia pun terkejut ketika benda tersebut berisi seorang bayi laki-laki. Asiyah pun hendak membawa bayi itu ke hadapan Firaun. Kisah ini turut disebutkan dalam firman Allah SWT,

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩

Artinya: “Istri Firʻaun berkata (kepadanya), “(Anak ini) adalah penyejuk hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan dia memberi manfaat bagi kita atau kita mengambilnya sebagai anak.” Mereka tidak menyadari (bahwa anak itulah, Musa, yang kelak menjadi sebab kebinasaan mereka).” (QS Al Qasas 9)

Ketika Firaun melihat bayi yang dibawa istrinya itu, ia hendak membunuhnya. Hal ini lantaran Firaun menganggap bayi tersebut adalah anak bani Israil. Maka berdebatlah Asiyah binti Muzahim dengan suaminya soal anak tersebut. Aisyah berupaya untuk membuat suaminya mencintai anak tersebut.

Asiyah berkata, “Dia merupakan biji mata (buah hati) bagiku dan bagimu.” Kemudian, Fir’aun menjawab, “memang benar bagimu. Namun tidak bagiku.”

Asiyah bermaksud mengangkat Musa sebagai anaknya karena ia tidak memiliki anak dari Firaun. Dijelaskan, Asiyah tidak mengetahui tujuan Allah SWT dari pengangkatan tersebut mengandung hikmah yang besar dan hujjah yang baik dalam hal tersebut.

Tetapi, tetap Firaun tetap teguh akan membunuh setiap bayi laki-laki yang terlahir. Asiyah tidak henti-hentinya untuk merayu Firaun, hingga akhirnya permintaan tersebut dikabulkan. Bayi tersebut dinamai Musa.

Asiyah merasa bingung ketika ia mencari seorang perempuan yang bisa menyusui Musa. Musa selalu menolak perempuan yang hendak untu menyusuinya. Tetapi, ketika Musa hendak dihanyutkan ke sungai, diam-diam saudaranya mengikuti ke mana bayi itu hanyut.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *