Lepas 27 Calon Ulama Muda ke Libya, Ustadz Adi Hidayat: Jaga Nama Baik Perserikatan, Banggakan Orang Tua

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Jakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah melepas keberangkatan 27 kader ulama muda ke Libya, Kamis (2/2). Mereka adalah penerima beasiswa pendidikan S-1 di Universitas Al-Asmarya hasil kerja sama antara PP Muhammadiyah dengan Quantum Akhyar Institute.

Menurut ulama muda yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat, 27 kader terpilih ini akan dididik dengan kurikulum khusus dengan para ulama otoritatif.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mereka, kata Adi diproyeksikan menjadi ulama yang terkoneksi dengan kebutuhan Majelis Tarjih, Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah. Universitas Asmarya sendiri disebut Adi sebagai kampus terbagus di Libya dalam mencetak ulama dan ahli Alquran.

“Karena memang desain yang kami persiapkan dari awal dan kami komunikasikan dengan Muhammadiyah saat pra Muktamar di Solo, Muhammadiyah khusus di Majelis Tarjih dan Tabligh harus ada kader-kader yang semakin dinamis menghadapi tantangan di masa depan bukan sebagai alim ulama, tapi juga dai. Kami menginginkan kriteria ideal, alim dan dai,” ungkapnya mengutip Surat Al-Fussilat ayat 33 dan Surat Ali Imran ayat 110.

Bertempat di Aula lantai 6 Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta, Adi Hidayat lantas berpesan kepada para kader bahwa mereka berada dalam misi keumatan. Karena itu, aktivitas ini harus dijalankan dengan niat yang lurus, azzam, dan mujahadah yang kuat.

“Saya tegaskan mari anda berangkat tidak membawa nama pribadi. Ada nama Persyarikatan, ada juga nama Asia yang dibawa. Karena kalian adalah gelombang resmi pertama yang diterima,” kata Adi Hidayat.

“Alhamdulillah kuota pertama ananda, dan ini bukan sembarangan. Jaga nama baik Persyarikatan, jadi kalau mau malas-malas, nanti yang dillihat bukan antum pribadi, tapi yang mengutus. Saya tidak mengirim anda ke sana untuk jalan-jalan, saya mengirim anda jadi ulama,” tegasnya.

Terakhir, Adi Hidayat berpesan agar selama di Libya, para kader fokus menuntut ilmu dan menghindari terlibat dari aliran keagamaan yang tidak sesuai dengan manhaj ideologi Tarjih Muhammadiyah, termasuk kegiatan yang bersinggungan dengan hal-hal di luar studi.

“Jaga itu dan jadikan kebanggaan. Banggakan orang tua, dan Persyarikatan. Tapi niatkan untuk Allah supaya Allah menjaga kita,” pesan Adi.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *