Refly Harun Tanggapi Telak Grace Natalie yang Sebut Anies Presiden Bakal Ada Demo Berjilid-jilid dari FPI dan HTI: Gagal Yakinkan Khalayak Anies Berbahaya

Instagram Refly Harun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun balas komentar atas pernyataan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyebutkan bahwa jika Anies Baswedan menang, maka dua ormas yang kini dilarang pemerintah (FPI dan HTI) akan melakukan demo besar-besaran. Refly langsung beri jawaban telak bahwa penilaian Grace semakin gagal meyakinkan khalayak jika Anies orang berbahaya.

Hal tersebut Refly Harun ungkapkan melalui video di akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly mengatakan bahwa narasi dari Grace Natalie tidak berkembang, dan semakin membuat gagal terkait meyakinkan khalayak jika Anies Baswedan orang yang berbahaya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Menurut saya memang narasinya tidak berkembang. Narasi yang disampaikan Grace Natalie ya yaitu itu saja, kita tidak tahu ya. Kenapa itu itu saja,” ujar Refly Harun dikutip hajinews.id dari video di akun YouTube pribadi miliknya, Senin (6/2).

“Karena makin gagal untuk meyakinkan ya kepada khalayak bahwa Anies adalah orang yang berbahaya. Mungkin Grace tidak terlalu mengenal Anies Baswedan, sih ya sebenarnya,” sambungnya.

“Saya tidak melihat dia orang yang radikal, bahkan sebenarnya dia sangat barat, latar belakang pendidikannya kita bisa lihat S1-nya UGM S2 S3 Amerika serikat. Lucu ketika orang membahas Amerika Serikat lalu mengatakan ANies BAswedan ‘Anak Emasnya Amerika Serikat’ tapi di sisi lain mengatakan dia bahwa adalah yang dekat radikal dengan HTI dan FPI, padahal kita tahu AMerika serikat adalah negara yangsering menghantam Islam,” tuturnya.

Sebelumnya, Refly Harun mengungkapkan bahwa demo yang terjadi dan besar lantaran ada para elite politik yang menungganginya.

“Demo itu tidak akan pernah besar kalau tidak ditunggangi oleh elit-elit politik yang tidak pernah mau kalah. Itu satu, yang kedua kalau aparatur negara bersikap netral terutama dari TNI dan Polri serta BIN, maka tidak akan lama juga kerusuhan itu,” ungkap Refly Harun.

Lanjut, Refly Harun pun menegaskan bahwa terkait demo besar-besaran itu, bukan rakyat yang justru tak siap, tapi adanya ambisi dari para pejabat publik penguasa.

“Jadi, bukan rakyat Indonesia yang tidak siap untuk menang dan untuk kalah, tapi elite dan juga bahkan pejabat-pejabat publik penguasa yang tidak pernah siap untuk kalah,” tandasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *