Ini Profil KH Masduqi Jombang, Kiai Sepuh yang Tangannya Dicium Ketua Umum PBNU 

Masduqi Abdurrahman Al Hafid
KH Masduqi Abdurrahman Al Hafid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sosok KH Masduqi tersebar di jejaring sosial pertemuan dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Staqufi atau Gus Yahya saat resepsi Satu Abad NU di GOR Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2023. Dalam pertemuan itu Gus Yahya mencium Kiai tangan Masduq. Siapa sebenarnya KH Masduqi?

Nama lengkapnya adalah KH Masduqi Abdurrahman Al Hafid. Kiai sepuh ini adalah pendiri dan pengurus Pondok Pesantren TRoudhotu Tahfidzil Qur’an (PPRTQ) di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Gelar Al Hafid disematkan di belakang namanya karena Kiai Masduqi adalah penghafal Alquran.

Dari pesantren yang didirikan banyak tokoh yang lahir. Namun demikian, Kiai Masduqi tetap sosok yang sederhana. Setiap hari menerima setoran hafalan Alquran dari santri-santrinya yang berjumlah ratusan. Sedangkan setiap Jumat pagi, kiai yang lahir pada zaman penjajahan Jepang ini memberikan pengajian tafsir Al Ibris di pesantren tersebut. Itu rutin dilakukan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pondok Pesantren Roudhotu Tahfidzil Qur’an berada di Jl Raya Perak Jombang. Pondok ini didirkan oleh Kiai Masduqi pada tahun 1965. Awalnya, hanya keluargnya yang mengaji di pesantren tersebut. Namun seiring laju waktu, pondok ini ramai didatangi santri untuk belajar Alquran. Saat ini jumlah santri sekitar 400 orang.

Pondok Pesantren Putra Putri Roudhotu Tahfidzil Qur’an merupakan lembaga pendidikan Islam yang yang mengkhususkan mendalami hafalan Alquran serta ‘ulumul Qur’an. Namun seiring perkembangan zaman, pondok ini juga mendirikan lembaga pendidikan lain. Di antaranya, TPQ Ar Rahman, KB (Kelompok Bermain) Dewi Maryam, TK Islam Dewi Maryam, SD Islam Ar Rahman, SMP Islam Ar Rahman.

Mencintai Ilmu

Ketum PBNU KH Yahya Staquf menium tangan KH Masduqi Abdurrahman Al Hafid asal Jombang

Kiai Masduqi lahir di Dusun Ponggok Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Dia merupakan anak ke-5 dari delapan bersaudara, pasangan KH Abdurrahman Bahri dengan Nyai Dewi Maryam. Sejak kecil Kiai Masduqi sudah mencintai ilmu agama.Awalnya, dia belajar agama dari sang ayah, yakni KH Abdurrahman Bahri. Setelah itu belajar Alquran kepada Kiai Munawir Pedes Kecamatan Perak. Oleh Kiai Munawir, Masduqi kecil direkomendasikan untuk belajar kepada KH Dahlan Kholil, seorang ahli Alquran dari PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan Jombang.

Masduqi muda adalah sosok yang haus ilmu agama. Dari Pesantren Rejoso, putra dari pasangan KH Abadurrahman Bahri dan Nyai Dewi Mariyam ini melanjutnya nyantri ke pesantren Assaidiyah Sampang Madura di bawah asuhan R KH Mohammad Said Ismail. Kiai Isma’il diriwayatkan sudah hafal Alquran di usia 10 tahun.

“Saat nyantri di pondok pesantren Sampang, Kiai Masduqi seangkatan dengan Mbah Mangli Magelang (almarhum KH Hasan Asya’ri). Lalu meneruskan lagi nyantri di pondok pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Juga pernah nyantri di KH Umar Zahid Semelo. Kemudian mendirikan Pondok Pesantren Perak pada tahun 1965,” ujar Agus Haji Muhammad Syarifuddin Ahmad atau Gus Udin, anak nomor 7 dari KH Masduqi Abdurrahman Al Hafid, Rabu (8/2/2023).

Sumber: beritajatim

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *