Kultum 11: Apa Sebenarnya Sholawat Itu

Apa Sebenarnya Sholawat Itu
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Dalam hal menambahkan lafadz ‘sayyidina’ dan tidak menambahkannya, para ulama berbeda pendapat. Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dan Syeikh Ibnu Abdis Salam lebih memilih bahwa menambahkan lafadz ‘sayyidina’ itu lebih utama, dan beliau menyebutkan bahwa hal ini merupakan adab atau etika kepada Nabi. Tetapi kalau ditambahkan pada yang sudah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, misalnya bacaan sholawat dalam sholat, maka hal itu memunculkan pertanyaan, “Apakah tambahan itu menjadikan lebih baik daripada yang sudah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam?

Ketika kita diperintah oleh Allah Subhanallahu wata’ala untuk bersholawat (berdoa untuk Nabi Muhammad), maka wajib atas Nabi Muhammad untuk melakukan hal yang sama yaitu mendoakan orang yang bersholawat kepadanya. Hal ini berdasarkan firman Allah,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

Artinya:

Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah (balaslah) penghormatan itu (QS. An-Nisa’, ayat 86).

Karena doa dari nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah syafa’at, maka semua ulama sepakat bahwa doa yang dilakukan oleh nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam itu tidak akan ditolak oleh Allah Subhanallahu wata’ala. Atas dasar ini, maka bisa dipahami bahwa kalau kita tidak mau bersholawat, maka itu secara implisit juga berarti bahwa kita merasa tidak membutuhkan syafa’at dari beliau. Padahal, kita semua sudah maklum bahwa di akhirat nanti kita semua akan sangat membutuhkan syafa’at beliau.

Ada banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang keutamaan bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, misalnya, “Dan dari perkataan nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, barang siapa yang bershalawat kepadaku dalam sebuah buku, malaikat akan tetap memintakan ampun atas penulisnya selama namaku masih tertulis. Hadis tersebut menjelaskan kemuliaan nama nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam walaupun sebatas tulisan”.

Semoga sedikit yang kita baca ini membuat kita selalu bersyukur atas hidayah Allah Subhanahu wata’ala, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh     

—ooOoo—

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *