Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-37): Belajar Berwirausaha

Belajar Berwirausaha
Muhammad Najib, Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Lalu kue itu untuk siapa?”, kejarnya.

“Untuk dijual”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya tidak pandai berdagang”, komentar Nur sambil menundukkan kepalanya.

“Dulu Ibu juga berpikir seperti itu, tapi Kamu sekarang lihat sendiri, penghasilan Ibu lebih besar lho, dibanding Bapak yang cuma mengandalkan gaji sebagai pegawai Depag”, dengan nada berbisik sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Nur agar tak terdengar suaminya.

Wajah Nur Nampak berbinar. Ia menatap wajah mertuanya yang mulai mengeriput. Dengan spontan Ia rangkul orang tua itu erat-erat.

“Kegiatan itu juga akan membuatmu bergairah menghadapi kehidupan ini”, hibur Bu Bisri sambil membelai rambut sang Menantu.

Hari-hari berikutnya dilalui Nur dengan membuat kue kering, memasarkannya kepada keluarga dekat atau kenalan suaminya. Semula orang membeli dengan terpaksa karena perasaan Iba dengan penderitannya. Tidak jarang orang membayarnya lebih dari harga yang ditetapkan. Tapi, lama-kelamaan orang datang membeli karena merasakan nikmatnya kue-kue yang dibuat Nur.

Larisnya dagangan membuat keuntungan yang diperoleh semakin hari semakin besar, sehingga Nur lebih bergairah lagi mengembangkan kegiatan wirausahanya itu. Ia kemudian membeli buku-buku resep tentang berbagai macam kue. Ia coba, kemudian Ia jual sehingga makin lama variasi kue yang dijualnya semakin banyak. Ia mulai mempekerjakan satu orang untuk membantunya membuat kue, mengantarkan kepada pembeli, dan untuk mengantar atau menjemput Anaknya sekolah

(Bersambung…..)

 

banner 800x800