Kultum 15: Tentara Soviet yang Hilang Saat Perang di Afghanistan

Tentara Soviet yang Hilang Saat Perang di Afghanistan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Hidayah adalah sesuatu yang mutlak milik Allah Subahanahu wata’ala. Karena itu, dan hanya Allah saja yang bisa memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki. Kita semua sudah paham bahwa paman Nabi Muhammad sendiri ketika diminta untuk bersyahadat, beliau menolak. Padahal, kita semua juga paham bahwa mendapat petunjuk adalah sebuah keberuntungan yang sangat besar.

Sebaliknya, orang yang tidak mendapat petunjuk adalah orang yang sangat merugi. Allah Subhanahu wata’al berfirman,

مَنۡ يَّهۡدِ اللّٰهُ فَهُوَ الۡمُهۡتَدِىۡ‌ۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلۡ

فَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ

Artinya:

Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi (QS. Al-A’raf, ayat 178).

Alkisah, ada seorang anggota tentara Uni-Soviet (sebelum menjadi Russia) yang bertugas untuk perang di Afghanistan. Saat itu, perlawanan yang hebat dilakukan oleh rakyat Afghanistan terhadap invasi besar-besaran yang dilakukan Uni-Soviet. Orang-orang Afghanistan tidak terima tanah airnya jatuh ke tangan Uni-Soviet yang merupakan negeri komunis.

Pertempuran yang dahsyat itu bisa dikatakan tidak seimbang, karena Un-Soviet bersenjata canggih dengan tenatara terlatih. Namun faktanya, sekitar 125 pesawat Uni-Soviet ditembak jatuh dan 300 tentara dinyatakan hilang di Afghanistan. Salah satu dari tentara yang hilang itu adalah Bakhretdin Khakimov, yang saat ini ternyata ditemukan masih hidup dan memilih tinggal menjalani sisa hidupnya di Afghanistan.

Saat ini, dia sudah bernama Sheikh Abdullah, dan telah mengubah gaya hidupnya penuh dengan nuansa Islami. Wajahnya kini dipenuhi jenggot, ditambah busana shalwar kameez, pakaian tradisional Tunic dan celana baggy yang banyak kita lihat dipakai oleh warga Afghan. Ketika berbicara, dia bahkan terdengar dengan aksen Pashtun atau Dari (Bahasa Resmi Afghanistan), dan dia dikenal sebagai pimpinan suku yang sangat dihormati.

Pada masa mudanya, Syeikh Abdullah merupakan staf intelijen Uni-Soviet. Pria yang besar di Uzbekistan (saat itu masih bagian dari Uni-Soviet) ini diperintahkan untuk membunuh para mujahidin. Sebelum terjun ke medan tempur di Afghanistan, Abdullah adalah anak yang diadopsi oleh seorang perwira di KGB (Agen Intelijen Uni-Soviet). Ketika itu, dia sangat menikmati masa mudanya di Samarkand (ibukota Uzbekistan, sebelum pindah ke Tashken) dengan mabuk-mabukan serta hidup sebagai pemuda ateis.

Ketika diwawancarai, Abdullah mengatakan bahwa hidupanya “Sangat aneh ketika saya mengingatnya kembali”. Semua telah berubah ketika beliau ditugaskan ke Afghanistan. Selama tiga tahun di sana, ia sempat memimpin 100 orang pasukan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *