Mengapa Nabi Muhammad SAW Tidak Lahir di Bulan Mulia? Ini Jawaban Cerdas Gus Baha

Nabi Muhammad SAW Tidak Lahir di Bulan Mulia
Nabi Muhammad SAW Tidak Lahir di Bulan Mulia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Mengapa Nabi Muhammad SAW tidak lahir di bulan mulia? Inilah jawaban bijak dari Gus Baha.

Nabi Muhammad SAW lahir pada bulan Rabiul Awwal, bukan pada bulan suci Rajab, Dzulqa’dan, Dzulhijjah dan Muharram. Tidak lahir di bulan terbaik Ramadan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nabi Muhammad SAW tidak lahir dan tidak wafat pada hari yang suci, yaitu hari Jumat. Ini penuturan dari Gus Baha.

Pernah Gus Baha menjelaskan tentang Nabi yang tidak lahir atau wafat pada waktu-waktu mulia tertentu seperti hari Jum’at, bulan Ramadan, bulan Rajab dan lain-lain.

Sebelum masuk ke pembahasan, Gus Baha juga menyapa para ulama saleh yang tidak lahir dan meninggal di waktu-waktu mulia itu.

Gus Baha menyampaikan, “Imam Bukhari itu meninggalnya hari Sabtu.”

Menurut Gus Baha, ulama-ulama itu memang sengaja memberikan pengertian, agar orang itu tidak menstigma kalau orang saleh itu pasti meninggalnya hari Jumat semua.

“Kalau orang saleh meninggalnya hari Jumat semua, lantas kalau kalian nanti meninggal hari Selasa atau Sabtu, berarti kalian orang tidak jelas?” kata Gus Baha seraya berkelakar yang diikuti renyah tawa pendengarnya.

Nabi Muhammad SAW itu juga unik,” tutur Gus Baha.

“Bulan yang paling utama itu Ramadan, kemudian bulan mulia itu Rajab, Muharram, dan lainnya. Sementara itu, Nabi itu lahir tidak di bulan-bulan mulia tersebut tetapi Rabiul Awwal,” terang Gus Baha.

Lantas, mengapa Allah tidak memilihkan manusia terbaik itu lahir di bulan terbaik? Misalnya, Nabi itu dilahirkan di bulan Ramadan.

Begini jawaban cerdas Gus Baha mengenai hal tersebut yang terkait dengan kemuliaan Nabi Muhammad SAW.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *