Gus Baha mengatakan, “Allah ingin kemuliaan Nabi itu karena zatnya Nabi sendiri, tidak tergantung pada tanggal atau bulan tertentu.”
“Kalau semisal Nabi itu lahir di bulan Ramadan, pasti orang berpendapat bahwa Nabi itu orang hebat karena lahir di bulan Ramadan. Artinya, kehebatan Nabi itu diperkuat dengan bulan Ramadan,” jelas Gus Baha.
Dengan begitu, orang-orang akan menganggap bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW itu karena lahir di bulan Ramadan. Padahal, Nabi Muhammad SAW sendiri itu sudah mulia meskipun tidak lahir di bulan-bulan mulia.
“Itu bahaya karena Nabi itu sudah indah (mulia) dari segi diri sendiri sehingga tidak perlu legitimasi hari dan tanggal yang mulia,” tegas Gus Baha.
Demikian inilah penjelasan Gus Baha tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW yang bukan di waktu-waktu terbaik atau bulan-bulan mulia.
Tulisan ini disarikan dan diolah dari penjelasan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***