HMI, Islam – Pancasila dan Radikalism

HMI
HMI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: MHR. Shikka Songge

Hajinews.id – Selama Pancasila hadir sebagai asas bernegara selama itu pula islam, dan agama agama lain yang berada di tanah air, akan berkembang menjadi kekuatan moral negara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di atas dasar lima sila atau Pancasila, akan lahir tafsir kotekstual islam, tentang persatuan Indonesia, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia kerakyatan yang diimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Para ilmuan muslim, cendekiawan islam memiliki peran dan tanggung jawab politik kebangsaan untuk memberikan muatan konseptual pada setiap teks pancasila, sehingga Pancasila hadir secara actual menjadi nilai yang hidup, yang mensifati pandangan kehidupan kesebangsaan kita sebagai warga bangsa dan warga negara.

Doktrin Pancasila akan menjadi ideologi kosong jika tidak dimuati oleh nilai fundamental keagamaan, maka Pancasila menjadi sesuatu doktrin yang mati alias disorentasi. Betapa ruginya bila negeri ini punya Pancasila tapi tidak punya manfaat protektif terhadap ekonomi, politik, hukum maupun budaya sosial warga.

HMI hadir, di bumi Indonesia 5 februsri 1947, menjadi media strategis yang melakukan proses kaderisasi ideoligis, melalui sistem perkaderan berjenjang, untuk membentuk dan melahirkan segelintir orang yang terseleksi, terdidik, terpelajar yang komitment pada visi dan misi himpunan, serta memilki militansi juang untuk membawa organisasi untuk mencapai tujuan, yaitu Lima Kualitas Insan Cita.

Proses kaderasasi yang demikian itu bila diragi secara kohesif dengan NDP, Mission HMI serta Stratag dan Udeopolitor, maka akan membentuk visi, karacter dan integritas kepribadian kader serta orientasi kader yang tidak gampang dikendalikan oleh uang dan janji janji kekuasaan. Kader yang tangguh, memiliki daya lawan dan tahan atas berbagai tekanan dan intimidasi.

Kader kader militan HMI akan berada di gerdah terdepan untuk menghalau setiap upaya politik yang menginvasi Indonesia. HMI berada di garis terdepan menjadi Palang Pintu NKRI, mempertahankan otentitas Ideologi Pancasila dari ancaman ideologi, liberalis kapitali, ateis dan komunist. Faham atau doktrin islam dan ke Indonesia an sungguh telah menjadi platform perkaderan. Islam dan Indonesia menginstitusi pada cognisi menjadi sikap serta pandangan berorgsnisasi setiap kader HMI.

Dari perspektif ini kita memiliki jalan yang paling legal menuju pembebasan Indonesia dari dominasi dan cangkraman liberalisme politik, kapitalisme ekonomi, oleh kekuatan oligharcy pemiliki modal dan pemilik partai, bila kader HMI sungguh sungguh mengkonstrucsi diri menjadi kader puritan.

Menghadapi jualan politik atas nama radikalisme, fundamentalisme, terorisme, anti Pancasila dan anti NKRI, oleh kelompok islam Phobiya, hanyalah upaya untuk mendegradasi energi nasionalisme umat islam. Bila spirit nasionalisme umat islam terdegradasi, bangsa ini menjadi lahan subur untuk dieksplorasi, dirampok oleh kaum emperialis pemilik modal.

Hanya dengan modal kekuatan nasionalisme umat islam dan nasionalisme umat beragama lain, negeri ini punya harga dan martabat kedaulatan. Tanpa nasionalisme kaum agamawan negeri ini menjadi lahan subur dan menjadi alat producsi pemilik modal.

Olehnya pernyataan politik Kepala BPIP Prof. Adian Wahyudi, bhw Agama adalah musuh Pancasila, adalah sama halnya merupakan pernyataan kaum fasis yang anti agama agama, anti ideologi Pancasila, yang dapat merusak hubugan agama dan negara, yang lebih khusus lagi hubungan antara umat beragama dan NKRI. Pertanyaan besar kita, bagaimana mungkin seorang pejabat negara dapat menciptakan pernyataan contraversial ?

RADIKALISME

Tanpa Radikalisme Agama rakyat tidak sanggup mengusir imperialisme Belanda yang telah menjajah 3,5 abad dari Tanah Air.

Tanpa Radikakisme Nasionalism Soekarno dan Hatta tidak sanggup memaklumatkan Kemerdekaan RI yang dibacakan melalui Teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945. Tanpa Radikalsme Indonesia tadak akan pernah menjadi negara merdeka

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *