Astagfirullah! 2 Dosa Besar ini berlanjut Meski Telah Meninggal Dunia, Tinggalkan Sekarang! Apa itu?

Dosa Besar ini berlanjut Meski Telah Meninggal Dunia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian.

Ketika seseorang meninggal dunia, semua amalan terhenti kecuali tiga hal, yaitu sedekah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal ini sebagaimana pernah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan.” (HR An Nasai dan Tirmidzi)

Amal jariyah adalah amal yang akan terus mengalir meskipun telah meninggal dunia.

Amal tersebut bisa berupa amal kebaikan ataupun amal keburukan semasa hidupnya.

Maka dari itu ada amal keburukan yang pernah dikerjakan semasa hidup di dunia dan akan terus mendapat kucuran dosa meskipun telah meninggal dunia.

Dalam Surah Yasin ayat 12 Allah berfirman:

“Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan berkas-berkas yang mereka tinggalkan dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfudz).”

Berdasarkan ayat tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa orang yang melakukan amal yang baik maka Allah SWT akan mencatat amal baik itu dan memberikan ganjaran atas amal tersebut.

Namun sebaliknya apabila melakukan amal keburukan atau maksiat maka akan menuai dosa ditambah dengan dampak buruk yang akan didapatkan.

Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya untuk berhati-hati agar tidak terjebak dengan dosa jariyah.

Maksudnya yakni dosa yang akan terus mengalir meskipun orang tersebut telah meninggal dunia.

Lalu jenis dosa apakah itu?

  1. Mempelopori perbuatan maksiat

Maksudnya yaitu seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di depan orang lain, sehingga menyebabkan banyak orang mengikuti perbuatannya.

Meskipun orang tersebut tidak mengajak orang lain untuk mengikuti perbuatannya.

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Barang siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR Muslim)

Adapun salah satu contoh yang sering terjadi saat ini yaitu ada seorang wanita mengenakan celana pendek di hadapan banyak orang.

Kemudian ada wanita lain melihat dan ikut menirunya sehingga menjadi ramai dan tidak merasa risih.

Padahal kita mengetahui dalam Islam tidak boleh memperlihatkan aurat kepada selain muhrimnya.

Meskipun wanita yang pertama kali memakai celana pendek tidak mengajak orang lain secara terang-terangan, namun banyak wanita lain yang menirunya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *