Kultum 19: Beda Alam Kubur Orang Mu’min dan Orang Kafir

Beda Alam Kubur Orang Mu’min dan Orang Kafir
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.idAlam kubur atau alam barzakh adalah alam yang pasti akan dialami semua manusia, baik dia orang mu’min maupun orang kafir. Perbedaannya adalah orang yang beriman dan beramal sholih, dia akan selamat dari ujian atau fitnah kubur, sedangkan orang kafir jelas tidak akan akan bisa selamat dari berbagai ujian atau fitnah tersebut.

Bisa dikatakan bahwa bagi orang mu’min, alam kubur merupakan tahap awal dari tempat ‘finalnya’ yang berupa surga. Sedangkan bagi orang kafir alam kubur adalah tahap awal dari tempat ‘finalnya’ yang berupa neraka. Karena itu, ketika ditampakkan surga yang telah disiapkan Allah SWT dalam kuburnya, seorang Mu’min akan berseru,

رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي، وَمَالِي

Artinya:

Ya Tuhan, segerakanlah kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku.

Namun sebaliknya, orang-orang kafir ketika ditampakkan adzab yang pedihnya tak terkira yang telah disiapkan Allah Subhanahu wata’ala baginya, mereka akan meraung,

رَبّ لاَ تُقِمِ السّاعَةُ

Artinya:

Ya Tuhan, jangan Engkau datangkan kiamat.

Di dalam Musnad Ahmad diriwayatkan, bahwa ‘Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW,

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا

نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

Artinya:

Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan yang bila seseorang bisa selamat darinya, maka (tentu) Sa’ad bin Muadz telah selamat (HR. Ahmad, no. 25015 dan 25400, serta dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Himpitan kubur itu akan menimpa semua orang, termasuk anak-anak. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ

لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ

Artinya:

Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka anak kecil ini pasti selamat (HR. Ath-Thabrani).

Dari hadits tersebut bisa dipahami bahwa salah satu bentuk siksa kubur yang akan dialami para ahli kubur (ma’udzu billaahi min dzalik) adalah berupa himpitan kubur. Dapat dipahami pula bahwa kalau anak-anak (yang tentunya belum berdosa atau belum banyak berdosa) saja sulit untuk selamat darinya, maka orang dewasa tentu juga akan lebih sulit untuk selamat darinya (tsumma na’udzu billaahi min dzaalik).

Dulu semasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, ada seorang wanita muda kulit hitam yang biasa menyapu masjid. Ketika wanita ini meninggal, tidak banyak orang yang peduli dengan kematiannya. Ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat, ternyata Rasulullah diberitahu kalau dia sudah meninggal.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *