Tanda-Tanda Kiamat Semakin Banyak, Ini yang dilakukan Orang Kaya

Tanda-Tanda Kiamat Semakin Banyak
Tanda-Tanda Kiamat Semakin Banyak
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Dunia dikejutkan dengan kemunculan dua tanda kiamat di Israel, yakni lahirnya sapi merah dan munculnya dabbah. Menurut ajaran Yudaisme dan Islam, kemunculan mereka menandakan bahwa akhir dunia akan segera datang pada waktu yang tidak diketahui.

Jelas bagi mereka yang beragama lain bahwa mereka merasa sulit untuk percaya. Padahal, setiap agama memiliki pemahamannya masing-masing tentang kemunculan kiamat. Selain perspektif kitab suci, tanda kiamat terkait kehancuran hidup manusia justru semakin nyata dan bisa kita rasakan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebut saja perubahan iklim, wabah penyakit, serangan teroris, bencana alam, perang dan keruntuhan ekonomi global. Ketika salah satu atau semua peristiwa ini terjadi secara bersamaan, kehidupan manusia runtuh.

Kehidupan di dunia sangat dinamis dan tidak dapat diprediksi. Jadi cara terbaik untuk menghadapi semua ini adalah berdamai dengan kiamat. Mungkin itu eksentrik dan bertentangan dengan takdir, tapi sebenarnya tidak. Orang kaya dunia sudah memiliki skenario sendiri untuk menghadapinya.

Mantan bos Facebook, Antonio Garcia Martinez, misalnya, sudah punya cara untuk menyambut hari akhir dunia tersebut. Sebagaimana dipaparkan Evan Osnos dalam laporan “Dommsday Prep For The Superrich” di The New Yorker, Antonio membeli lima hektar hutan di Pasific Northwest dan membawa juga generator, solar panel, dan ribuan butir amunisi.

Antonio menuturkan bahwa dirinya tergabung dalam grup Facebook berisi orang-orang yang sudah siap menghadapi kiamat. Ada yang membeli banyak masker gas, pindah rumah, dan membangun bungker. Sebut salah satunya Tim Chang, direktur salah satu perusahaan modal ventura di Amerika Serikat yang sudah well-prepared.

“Saya menimbun banyak Bitcoin dan Cryptocurrency dan punya paspor berbeda negara agar bisa kabur dari bencana. Selain itu saya juga punya satu set tas untuk menghadapi situasi buruk,” katanya dikutip The New Yorker.

Selain melakukan persiapan di tanah airnya, banyak juga dari para crazy rich yang berbondong-bondong membeli rumah di Selandia Baru. Bagi mereka, negara Timur Australia itu aman dari bencana alam dan nuklir. Dalam penelusuran Evan Osnos, harga rumah yang fantastis di sana tidak menyurutkan langkah mereka untuk mencari cara menghadapi kiamat.

Besarnya ketakutan ini lantas membentuk pasar tersendiri dan menjadi lahan bisnis. Bisnis itu adalah bungker. Para pengusaha ingin mengubah kesan bungker dari menyeramkan dan hampa, menjadi menyenangkan yang terselimuti kemewahan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *