Kultum 20: Yang Lolos Fitnah Kubur dan Yang Terjerat

Yang Lolos Fitnah Kubur dan Yang Terjerat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Apabila jenazah seorang hamba telah dikebumikan dan para pengantar sudah meninggalkan pemakaman, maka dua malaikat akan mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Menurut para ulama, inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro bin ‘Azib Radhiyallahu ‘anhu Rasululullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allah”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab, “Agamaku adalah al-Islam”. Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allah”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya”. Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga. Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku” (HR. Imam Ahmad).

Hadits ini juga merupakan bukti bahwa di alam barzakh atau kubur itu memang ada berbagai macam kenikmatan sesuai dengan amal perbuatan orang mu’min. Perlu dicatat bahwa alam barzakh atau kubur adalah tempat awal, sementara almarhum atau almarhumah menunggu datangnya kiamat. Dalam berbagai hadits shohih diterangkan bahwa jika seorang manusia selamat dari fitnah kubur, maka dia akan selamat juga dari siksa neraka.

Jadi bisa juga disimpulkan bahwa, kalau seorang manusia sudah mendapat kenikmatan awal di alam kuburnya, maka dia akan mendapat kenikmatan yang lebih besar di alam akhiratnya. Bahkan, inilah alasan penghuni alam barzakh atau kubur yang sedang menerima kenikmatan sementara akan berseru, “Ya Tuhanku, tegakkanlah (segerakanlah) kiamat agar aku segera bisa kembali kepada keluargaku dan hartaku”.

Namun harus dicatat pula bahwa berbagai pertanyaan tersebut juga akan diatanyakan kepada orang kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ :

مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي

فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ :

هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا

الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ:

هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ

السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ

وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ

حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ

حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ

قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ

فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا

يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ, فَيَقُولُ:

مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ

فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ

رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ

Artinya:

Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Sipakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”. Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”. Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka”. Maka panas neraka dan asapnya mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”. Maka ruh (orang kafir) itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat” (Shahihul Jami’ no. 1672).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *