Seketika itu beliau mengabarkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan mereka tidak bisa memberi bantahan sedikit pun. Beliau juga mengabarkan tentang kafilah dagang mereka tatkala kepergian dan kepulangannya, tentang seekor unta milik mereka yang terlepas dari rombongan.
Setelah kafilah itu tiba, maka apa yang disampaikan beliau itu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Namun semua rentetan kejadian ini justru membuat mereka semakin lari menjauhkan diri, dan orang-orang yang zalim tidak menghendaki kecuali kekufuran.”
Berkenaan dengan Abu Bakar, dalam riwayat lainnya al-Hakim dalam Mustadrak meriwayatkan bahwa an-Nazzal bin Sabrah berkata: Kami berkata kepada Ali, “Amirul Mukminin, beri tahu kami tentang Abu Bakar.”
Dia berkata, “Orang itu, Allah menamainya ash-Shiddiq melalui lidah Jibril dan lidah Muhammad SAW. Dia adalah pengganti Rasulullah SAW dalam (imam) sholat; dia dipenuhi dalam dirinya Din kami, dan kami ridha kepadanya untuk urusan duniawi kami.”
As-Suyuti berkata tentang riwayat di atas, “(Riwayat) ini isnad-nya kuat.” Setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra dan Mi’raj, sejak itu Rasulullah SAW memanggil Abu Bakar dengan ash-Shiddiq.