SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit

SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit
SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idSMP Nasima Semarang kembali menggelar kegiatan Eksplorasi, Live in, Ekspose dan Jelajah Nusantara (ELE-JN), setelah dua tahun dilakukan secara daring sebagai akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ELE-JN tahun ini dilaksanakan di Kampung Majapahit Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 8-11 Februari 2023. Kegiatan ini diikuti 113 peserta didik kelas VIII SMP Nasima, didampingi 11 orang guru.

Kepala SMP Nasima, Yudina Tri Heryanti, S.Pd., menjelaskan melalui ELE-JN peserta didik difasilitasi untuk menjelajah Nusantara atau Indonesia yang memiliki sejarah besar kerajaan Majapahit, dengan keragaman suku, dan budayanya sesuai taraf tumbuh kembangnya. Mereka dipertemukan dengan realitas bahwa keragaman dan perbedaan di Indonesia itu ada di mana-mana. Sikap saling menghargai dan komitmen untuk selalu bersatu harus ditumbuhkembangkan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu kokoh berdiri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Melalui ELE-JN peserta didik dalam beberapa tahun ini telah menjelajah beberapa lokasi di seputar Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Targetnya, semua provinsi di Pulau Jawa akan dijelajahi. Terutama di daerah yang memiliki keunikan budaya serta potensi alamnya”.

Nasionalisme

Sebagai kegiatan tahunan yang bermuatan edukasi dan penanaman karakter kebangsaan yang idealis, ELE-JN dimaksudkan menjadi kegiatan yang bertujuan menumbuhkembangkan nasionalisme ke-Indonesiaan pada peserta didik.

“ELE-JN kali ini dilakukan di Kampung Majapahit, tepat di episentrum peninggalan kerajaan besar Majapahit, sekaligus tempat lahirnya kalimat sakti “Bhinneka Tunggal Ika”, yang ditulis Mpu Tantular dalam Kakawin Sutasoma. Dengan menapaktilasi lokasi ini, kita dapat merenungi lebih dalam makna nilai Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap Bersatu, “ kata Yudina.

Hari pertama, peserta melakukan observasi dan menggali informasi terkait unsur-unsur budaya universal desa Bejijong. Mereka melakukan wawancara dan mendokumentasikan keunikan budaya warga desa Bejijong. Peserta ELE-JN juga medapatkan pengetahuan dari Kepala Desa Bejijong dan perangkat desa terkait sistem pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan, termasuk kondisi demografi penduduk desa Bejijong. Kemudian, dari pemuka adat dan tokoh masyarakat, mereka menggali keunikan sistem religi, bahasa, pengetahuan, sosial kemasyarakatan, mata pencaharian, teknologi terapan, serta kesenian khas desa Bejijong.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *