SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit

SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit
SMP Nasima Napak Tilas Kejayaan Majapahit di Kampung Majapahit
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hari ke dua, eksplorasi dilanjutkan dengan menjelajah artefak peninggalan kerajaan besar Majapahit seperti Candi Brahu, Situs Petilasan Sangramawijaya atau Raden Wijaya, Sang Pendiri Kerajaan Majapahir, Kompleks Vihara Majapahit, patung Buddha Tidur dan Museum Majapahit. Unsur budaya sistem mata pencaharian, peserta ELEJN diajak melihat dan berpraktik secara langsung mata pencaharian penduduk setempat seperti pengrajin cor kuningan, pengrajin batik, telur asin asap, dan wayang kulit.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran, Sri Nikmatu Rupiah, S.Pd., M.Pd., yang turut mendampingi kegiatan menandaskan bahwa ELE-JN sangat penting bagi penguatan pendidikan karakter peserta didik. Terutama penguatan tentang nilai-nilai religius, sikap menghargai peninggalan sejarah, kesederhanaan, sopan santun, kemandirian, menghargai perbedaan, dan gotong royong. “Melalui kegiatan ELE-JN ini semua proses pendidikan karakter itu menjadi kontekstual dan lebih mengena pada peserta didik”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada akhir kegiatan ditampilkan ekspose dan pagelaran tari khas daerah Mojokerto, yaitu tari Mayang Rontek yang ditarikan oleh Yumna Naurah Putri Zubaidillah, Audy Rellyana Hendraeni, Syakira Kamila Faaza, Vania Welanda, Adika Justio dan Agrasandhya Zafransyah. Gerak tari Mayang Rontek menggambarkan makna kehidupan yang harus memilih dan menerima dua sisi yang berlawanan, seperti baik-buruk, siang-malam, hitam-putih dan sebagainya. Dengan disimbolkannya gerakan Songgo Nompo yang mengartikan menyangga dan menerima setiap kehendak yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Salah seorang penari, Yumna Naurah Putri Zubaidillah menuturkan kegiatan singkat ELE-JN ini baginya sangat mengesankan. “Kami bisa mengenal lebih dekat jejak kejayaan Kerajaan Majapahit, seperti Candi Brahu, Museum Majapahit, keindahan Vihara Majapahit dengan patung Buddha Tidurnya, serta belajar tari Mayang Rontek yang unik”, tuturnya.

“Saya sedih harus meninggalkan keakraban yang telah terjalin dengan induk semang maupun warga Desa Bejijong yang ramah dan baik hati. Semoga banyak manfaat yang kami petik dari pengalaman ELE-JN ini, terutama bagi penguatan karakter kami,” kata Puan Fatma Fawwazah, peserta didik kelas VIII C SMP Nasima mewakili teman-temannya

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *