Hasil Survei Litbang Kompas: Nasdem Melonjak Drastis Mendapat Efek Ekor Jas Anies Baswedan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Jelang pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024, ada beberapa partai yang mengalami perubahan elektabilitas.

Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Litbang Kompas pada Januari 2023 ini, ada sejumlah perubahan di papan tengah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Survei Litbang Kompas yang dilaksanakan pada 25 Januari – 4 Februari 2023 ini melibatkan 1.202 responden yang diambil dari 38 provinsi di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas tersebut, posisi pertama masih ditempati oleh PDIP.

Partai besutan Megawati Soekarno Putri tersebut menempati urutan teratas dengan elektabilitas 22,9 persen.

Kemudian di posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Partai Gerindra dengan elektabiltas 14,3 persen dan Partai Golkar dengan elektabilitas 9 persen.

Lalu di posisi keempat ada Partai Demokrat dengan elektabilitas sebesar 8,7 persen.

Partai Nasdem menyodok ke posisi kelima dengan elektabilitas mencapai 7,3 persen.

Elektabilitas Partai Nasdem melonjak sebesar 4,3 persen dibandingkan dengan hasil survei yang dilaksanakan oleh Litbang Kompas pada Oktober 2022 lalu.

Meningkatnya elektabilitas Partai Nasdem ini menurut tim Litbang Kompas merupakan efek dari deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

“Nasdem mendapat efek ekor jas Anies sehingga mengalami lompatan elektabilitas menjadi 7,3 persen dari 4,3 persen pada survei periodik Kompas Oktober 2022,” tulis tim Litbang Kompas, dikutip dari Kompas.com yang melansir pemberitaan Kompas.id, Selasa (21/2/2023).

Melonjaknya elektabilitas Partai Nasdem ini menurut Litbang Kompas karena langkah yang diambil oleh paria besutan Surya Paloh tersebut telah cukup berhasil mengonsolidasikan simpatisan Anies yang tersebar di sejumlah parpol.

Hasilnya pun cukup signifikan dimana kenaikan elektabilitas Partai Nasdem lebih dari 3 persen.

Padahal, pada survei-survei sebelumnya, elektabilitas Partai Nasdem hanya berkisar 2-4 persen saja.

“Pada Oktober 2022, proporsi responden pemilih Anies di Nasdem hanya 4,6 persen kini melonjak jadi 22,6 persen,” tulis Litbang Kompas.

Keberhasilan Nasdem itu lantas mengakibatkan menurunnya elektabilitas parpol lain yang menjadi basis pemilih Anies, termasuk Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga telah menyatakan dukungan kepada Anies.

Dalam survei ini, elektabilitas Partai Demokrat tercatat turun 5,3 poin dari 14 persen pada Oktober 2022 menjadi 8,7 persen.

Proporsi responden pemilih Anies di Demokrat juga turun dari 18,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 11,3 persen pada Januari 2023.

“Artinya, ada selisih 7,6 persen pemilih Demokrat yang juga memilih Anies Baswedan kini hengkang dari memilih Demokrat,” tulis Litbang Kompas.

Situasi serupa dialami PKS yang elektabilitasnya turun dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen.

Proporsi responden PKS pemilih Anies juga turun dari 19,9 persen menjadi 17,6 persen.

Berikut urutan 10 besar tingkat elektablitas partai politik berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas Januari 2023:

1. PDI-P: 22,9 persen

2. Partai Gerindra: 14,3 persen

Proporsi responden PKS pemilih Anies juga turun dari 19,9 persen menjadi 17,6 persen.

Berikut urutan 10 besar tingkat elektablitas partai politik berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas Januari 2023:

1. PDI-P: 22,9 persen

2. Partai Gerindra: 14,3 persen

3. Partai Golkar: 9 persen

4. Partai Demokrat: 8,7 persen

5. Partai Nasdem: 7,3 persen

6. PKB: 6,1 persen

7. PKS: 4,8 persen

8. Perindo: 4,1 persen

9. PPP: 2,3 persen

10. PAN: 1,6 persen

 

Jajak pendapat ini berlangsung pada 25 Januari – 4 Februari 2023, diikuti oleh 1.202 responden yang diambil dari 38 provinsi di Indonesia.

Survei berlangsung melalui wawancara tatap muka, sedangkan sampel dipilih secara acak menggunakan sistematis bertingkat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *