Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-41): Kuliah Politik

Kuliah Politik
Muhammad Najib
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Tapi bagaimana menjelaskan fakta bahwa tidak semua negara Islam dimusuhi Amerika?”, tanya Mujahid yang berusaha mengorek uraian logis lebih jauh dari Imam.

“Mereka tidak mungkin menghabisi semua negara Islam sekaligus. Jadi, mereka akan ditundukkan satu per satu. Negara-negara Islam yang mau membebek akan dirangkul dan dibantu untuk sementara. Sedangkan mereka yang tidak mau mengekor akan menjadi prioritas target operasi. Menurut Dr. Muhammad Imarah dalam bukunya, al-Gharb wa al-islam: Aina al-Khata wa Aina ash-Shawab, obsesi Amerika dan sekutunya untuk “mem-Baratkan” Dunia Islam dengan cara halus telah gagal. Karena itu, kini mereka melakukannya dengan cara paksa atau dengan kekuatan senjata. Mereka ingin Kita mengikuti budaya Barat sekuler yang meterialis dan hedonis. Kalau mengikuti teori ini maka “terorisme” hanyalah sebuah bungkus yang digunakan untuk mengelabui Dunia Islam sekaligus menyembunyikan maksud sebenarnya agar Dunia Islam
akan dengan mudah dipecah-belah, lalu dikuasai satu per satu. Menurut Galtung, Amerika dan Israel sejak lama membajak Palestina. Sungguh dunia tidak adil!.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Amerika dan negara-negara Barat sejak dulu adalah bangsa penjajah. Apa yang dipraktikannya saat ini hanyalah penegasan bahwa mereka tidak berubah, masih tetap seperti yang dulu. Kalau dulu, mereka datang untuk mengambil paksa kayu, rempah-rempah dan hasil bumi lainnya. Mereka menjadikan negeri-negeri Muslim sebagai koloninya. Mereka merasa berhak untuk memerintah dan memaksakan gaya hidup dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Ketika nenek moyang Kita mencoba mempertahankan hak-haknya, menolak kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, kemudian melawan, mereka menyebutnya sebagai pemberontak. Mereka dibantai dengan sadis. Kadangkadang tidak pandang bulu; perempuan, anak-anak dan orang tua yang tidak berdosa sering menjadi sasaran kebrutalan mereka oleh sebab yang tidak jelas. Sekarang mereka datang lagi untuk tujuan yang sama. Hanya saja yang mereka cari berbeda. Kini mereka mencari minyak, gas bumi, emas, perak dan tembaga. Sadarkah Antum bahwa yang dulu mereka tuduh sebagai pemberontak itu lah yang kini kita sebut sebagai para pahlawan, Kita kenang jasa-jasanya, Kita sanjung namanya. Wajah-wajah mereka kini Kita abadikan dalam bentuk potret, lukisan atau patung yang menghiasi berbagai bangunan pemerintah dan taman-taman kota. Sebetulnya kini mereka sedang melakukan hal serupa. Hanya saja julukan yang merek berikan berbeda, yaitu “teroris”. Apa yang berbeda? Apa yang berubah? Tidak ada! Kecuali benda yang mereka cari dan cara yang mereka gunakan lebih canggih.

Lebih irosnis lagi, mereka bicara tentang Hak Asasi Manusia. Mereka hendak mengajari Kita tentang hak-hak suci yang dimiliki oleh setiap orang, yang harus dihargai dan dilindungi. Bibir mereka manis, namun pada saat yang sama tangan kasar mereka terus-menerus dilumuri dengan darah saudara-saudara Kita. Mereka pura-pura lupa atas berbagai kekejaman yang pernah mereka lakukan terhadap negara-negara Muslim. Tahukan Antum, berapa puluh ribu anak-anak dan perempuan yang tidak
berdosa kehilangan nyawa atau cacat seumur hidup di Afghanistan dan Irak? Kerusakan yang dialami Bagdad saat ini hanya bisa dibandingkan dengan kehancurannya saat pasukan Mongol di bawah komando Hulagu Khan putra Genghis Khan pada abad ke-13 yang meluluhlantakkan kota yang dibangun Dinasti Abbasiah ini, kota yang sangat dibanggakan Umat Islam. Serangan bangsa Mongol ini sampai kini masih diratapi Umat Islam. Dan jangan lupa, mereka masih mengintimidasi Indonesia. Kita dituduh melanggar HAM berat di Tim-Tim. Padahal, dibanding apa yang Amerika lakukan di Vietnam, Afghanistan dan Irak, apa yang terjadi di Tim-Tim tidak seberapa!.

Sekarang baru Ana mau menjawab pertanyaan Antum. Apa yang terjadi di Bali? Terus terang, Ana ragu bahwa kawan-kawan memiliki kemampuan untuk membuat bom dengan daya ledak sedahsyat itu. Ana curiga bahwa Kita disusupi. Ada orang-orang yang membantu sekaligus membuat Kita terjerembab. Orang-orang tertentu seperti selalu berhasil meloloskan diri, sementara yang lain begitu mudah tertangkap. Orang-orang tertentu mendapatkan hukuman ringan atau tidak dihukum sama sekali, tapi orang seperti Antum yang tidak bersalah atau kesalahannya kecil sekali harus menerima hukuman sangat berat, namun, walau tahu banyak, tapi Ana tidak tahu semuanya”.

Tiba-tiba terdengar suara khatib memberikan salam dari mimbar tanda dimulainya ibadah Jumat. Imam kemudian menghentikan kuliahnya dan segera berkonsentrasi mendengarkan khutbah yang dibacakan khatib dari mimbar. Mujahid juga segera mengikutinya.

(Bersambung…..)

banner 800x800