Kisah Abu Nawas: Bisa Masukkan Unta ke Lubang Jarum, Baginda Raja Sampai Takjub

Bisa Masukkan Unta ke Lubang Jarum
Bisa Masukkan Unta ke Lubang Jarum. Foto: unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Wahai Abu Nawas, aku dengar kau bisa memasukkan seekor unta ke lubang jarum. Kau bersedia membuktikannya bila di hadapanku. Benarkah itu?” tanya Baginda Raja.

“Benar Paduka yang mulia,” jawab Abu Nawas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Bagaimana mungkin? Aku rasa itu perkara yang mustahil,” balas Baginda Raja.

“Di dunia ini tidak ada yang mustahil Paduka,” ujar Abu Nawas.

“Baiklah, sekarang coba kau buktikan,” perintah Baginda Raja.

“Caranya mudah Paduka, kita tinggal membuat jarum yang lubangnya lebih besar daripada seekor unta, dengan begitu kita bisa memasukkannya dengan mudah, bahkan anak kecil pun bisa,” jawab Abu Nawas menjelaskan.

“Kalau caranya seperti itu, semua orang pun bisa melakukannya. Berarti kau telah menipu semua orang, termasuk aku,” ucap Baginda Raja.

“Hamba tidak pernah menipu siapa pun, dan hamba juga tidak pernah menipu Paduka. Hamba tidak pernah mengatakan bahwa jarum yang hamba maksud adalah jarum kecil,” balas Abu Nawas.

“Iya itu benar, tapi apa maksud dari pernyataanmu ini?” tanya Baginda Raja.

“Hamba hanya ingin mengatakan ada hikmah dari pernyataan ini,” jawab Abu Nawas.

“Hikmah? Hikmah dari mana?” tanya Baginda Raja heran.

“Bukankah tadinya Baginda Raja tidak percaya kalau hamba bisa memasukkan unta ke lubang jarum, tapi setelah hamba jelaskan Baginda Raja baru memercayainya.”

“Begitu juga dengan permasalahan yang sedang kita hadapi. Sebesar apa pun masalah, sebesar apa pun bebannya, tapi kalau hati kita lebih besar, hati kita lebih luas saat menghadapinya, maka semua masalah akan terasa lebih ringan.”

“Itulah gambaran seekor unta bila dimasukkan ke lubang jarum. Sepintas saat kita menghadapinya pasti itu mustahil dilakukan, tapi bila hati kita luas dan besar maka pikiran kita juga akan mengikuti dan pada akhirnya masalah yang kita anggap mustahil diatasi menjadi mudah dan ringan untuk dijalani. Bagaimana kita akan bisa tenang bila kita menghadapi masalah dengan hati yang sempit,” tutur Abu Nawas.

Seketika Baginda Raja terdiam, ia terus merenungi ucapan Abu Nawas. Suasana pun mendadak menjadi hening. Tidak Berapa lama Baginda Raja pun berkata, “Terima kasih Abu Nawas, kau telah menyadarkanku. Selama ini aku memang sedang dilanda masalah dan hatiku sempit menghadapinya sehingga pikiranku juga ikut menjadi buntu,” ujar Baginda Raja.

Sejak kejadian itu, kini Baginda Raja mulai terlihat ceria. Ia tidak lagi terlihat murung seperti hari-hari sebelumnya. Permasalahan bukanlah hal untuk dilamunkan, melainkan dihadapi dengan hati yang besar, maka akan tercipta solusi dari sebuah pemikiran yang jernih.

Allahu a’lam bissawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *