Kultum 26: Berbagai Tanda Sudah Dekatnya Hari Kiamat

Berbagai Tanda Sudah Dekatnya Hari Kiamat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Tidak satupun makhluk di jagad ini yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat. Ketika ditanya tentang hal itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab hanya dengan memberikan tanda-tanda dekatnya Kiamat saja. Adapun kapan terjadinya, hanya Allah Subhanahu wata’ala yang tahu, sebagaimana firmanNya dalam surat Al-A’raf ayat 187,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا

عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ

Artinya:

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, Bilakah terjadinya? Katakanlah, Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia (QS. Al-A’raf, ayat 187).

Potongan surat Al-A’raf ayat 187 ini menunjukkan bahwa Rasulullah sendiri juga tidak tahu menahu tentang kapan terjadinya Kiamat. Hanya saja, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam banyak tahu tentang tanda-tanda ‘dekatnya’ hari Kiamat. Kata dekat ini mempunyai arti yang normatif, yakni tidak jelas ukurannya. Dalam kultum kali ini kita akan membaca tentang beberapa tanda dekatnya hari Kiamat tersebut.

Salah satu tanda bahwa Kiamat sudah dekat adalah semakin banyaknya orang yang bermegah megahan dalam membangun masjid, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا تَقُومُ اَلسَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى اَلنَّاسُ

فِي اَلْمَسَاجِدِ

Artinya:

Tidak akan terjadi Kiamat hingga orang-orang berbangga-bangga dengan [kemegahan] masjid (HR. Imam Lima kecuali Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Selain itu, dekatnya hari Kiamat juga ditandai dengan adanya kesalahan yang dicari-cari pada diri sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Jaman sekarang ini, orang yang benar dan lurus, apalagi ulama, justru dicari-cari kesalahannya. Bahkan, apa-apa yang dulu menjadi ajaran dan cara hidup para sahabat pada masa Rasulullah juga dicari-cari kesalahannya untuk mengganggu dan merecoki umat Islam.  Dalam hal yang satu ini, Rasulullah bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُلْتَمَسَ رَجُلٌ

مِنْ أَصْحَابِي كَمَا تُلْتَمَسُ أَوْ تُبْتَغَى

الضَّالَّةُ فَلَا يُوجَدُ

Artinya:

Tidak akan terjadi Kiamat sehingga salah seorang dari para sahabatku dicari-cari [kesalahannya], layaknya barang hilang yang dicari-cari, akan tetapi tidak menemukannya (HR. Ahmad).

Yang juga merupakan tanda dekatnya hari Kiamat adalah banyaknya wanita yang pamer aurat. Salah satu bentuk pamer aurat adalah berpakaian tapi telanjang. Yang dimaksud dengan hal ini, Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam “Fatwa-Fatwa Kontemporer” menjelaskan bahwa berpakaian tetapi telanjang yaitu “berpakaian yang tidak berfungsi menutup aurat”. Pakaian itu bisa menyifati kulit karena tipisnya atau sempitnya pakaian itu. Dalam hal ini, Aisyah Radhiyallahu’anha pernah menegur beberapa perempuan dari bani Tamim karena mereka berpakaian yang sangat tipis. Aisyah berkata, “Kalau kalian orang mukmin, maka bukan semacam ini pakaian wanita mukmin” (HR. Thabrani dan lain-lain).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ

مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ

بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ

مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ

الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا

يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ

مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya:

ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah kulihat, yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian (HR. Muslim).

Tanda yang tak kalah mengkhawatirkan adalah pengrusakan generasi dan anak bangsa karena dihalalkannya khamr atau minuman keras. Khamr ini bahkan sudah dilegalkan di beberapa daerah. Bahkan, kepala pemerintahan setempat adalah yang memelopori kebijakan ini. Hal ini tentu saja menuai banyak reaksi dari berbagai kalangan, terutama mereka yang peduli masa depan generasi muda sebagai anak bangsa.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang pada umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutra, khamr (minuman keras) dan alat musik, dan sungguh akan menetap beberapa kaum di sisi gunung, di mana (para pengembala) akan datang kepada mereka dengan membawa gembalaannya, datang kepada mereka, yakni si fakir, untuk sebuah keperluan, lalu mereka berkata, “Kembalilah kepada kami esok hari”. Kemudian Allah menghancurkan mereka pada malam hari, menghancurkan gunung dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari Kiamat “(HR. Bukhari).

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita semua, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh         

—ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *