Hikmah Pagi: Siapkah Kita Menyambut Tamu Agung?

Menyambut Tamu Ramadan
Menyambut Tamu Ramadan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Abu Ammar Khoirul

Salah satu konsekuensi iman kita kepada Allah dan hari akhir adalah kita memuliakan tamu. Rasulullah bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamu.”

Telah dekat tamu yang agung, tamu yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang Sholeh, sampai-sampai mereka berdoa enam bulan lamanya agar bisa bertemu dengannya. Tamu itu adalah bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan.

Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka (kerjakan)”
[Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174).]

Lantas persiapan apakah yang sudah kita lakukan guna menyambut tamu agung tersebut?

Sudahkah kita berdoa agar bisa ditemukan dengannya?
اللهم بلغنا رمضان وبارك لنا فيه
Sudah adakah niatan untuk memperbanyak puasa di bulan sya’ban?

‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”
[HR. Muslim: 1156.]

Sudahkah kita memperbanyak amal Sholeh, agar di bulan Ramadhan kita sudah terbiasa dengannya, sehingga kita menuai pahala melimpah?

Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.”[Lathaaiful Ma’arif hal. 130.]

Sebagian ulama yang lain mengatakan,

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.”
[Lathaaiful Ma’arif hal. 130.]

Mari kita persiapkan diri kita dengan memperbanyak amal shalih di dua bulan ini, Rajab dan Sya’ban, sebagai modal awal untuk mengarungi bulan Ramadhan yang akan datang sebentar lagi.

Ya Allah mudahkanlah dan bimbinglah kami. Amin.

Waffaqaniyallahu wa iyyakum.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *