Kultum 28: Sesaat Setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Wafat

Sesaat Setelah Rasulullah Wafat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, banyak sahabat yang telah sekian lama hidup dan berjuang bersama beliau masih belum percaya bahwa Rasulullah benar-benar telah wafat. Tapi, bagaimanapun juga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia biasa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala,

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ

إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ

رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ

بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan Tuhannya dengan hamba (berupa sesuatu) apapun” (QS. Al-Kahfi ayat 110).

Setelah sakit beberapa hari, akhirnya manusia paling mulia itupun menghembuskan nafas terakhirnya. Kekasih Allah itu wafat di pangkuan istri tercinta ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma . Sesaat setelah beliau wafat, seluruh kota Madinah al-munawwarah “terasa gelap gulita”. Para sahabat pun masih belum bisa percaya akan hal itu.

Abu Bakar Radhiyallahu anhu misalnya, kebetulan tidak sedang berada di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau sedang berada di rumahnya. Sementara itu, Umar bin Khatthab Radhiyallahu anhu merasa sangat terpukul mendengar berita kematian ini. Saking tidak percayanya, dia pun berdiri sambil mengatakan, “Demi Allah!, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak wafat”.

Seperti diriwayatkan Imam Ahmad, Umar bin Khatthab Radhiyallahu anhu yang tidak percaya tentang berita wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak wafat, akan tetapi Rabbnya telah mengirim utusan kepadanya sebagaimana Allah Azza wa Jalla telah mengirim utusan-Nya kepada Musa lalu dia meninggalkan kaumnya selama empat puluh hari”.

Beliau melanjutkan, “Demi Allah! Saya yakin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam akan hidup sehingga Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam akan memotong tangan-tangan dan lisan orang-orang munafik yang mengira atau mengatakan bahwa Muhammad telah wafat” (HR. Ahmad). Pernyataan Umar bin Khattab ini membuat suasana semakin mencekam.

Setelah mendengar wafatnya Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq datang ke rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau langsung menuju ke jenazah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang sudah ditutup dengan kain. Abu Bakar Radhiyallahu anhu menyingkap kain yang menutupi wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan menangis. Beliau mencium kening Rasulullah sambil menangis, dan berkata, “Demi bapak dan ibuku, engkau tetap wangi ketika masih hidup dan juga setelah wafat.

Di dalam Hadits Imam Bukhari dan Muslim, diriwayatkan bahwa setelah mencium kening Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar menangis dan mengatakan, “Demi bapakku, wahai Nabi Allah, Allah tidak akan mengumpulkan padamu dua kali kematian. Sekarang kematian yang telah ditetapkan Allah untukmu telah engkau lalui”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *