Kisah Paman Rasulullah SAW Wafat tanpa Dimandikan, Inilah Penyebabnya

Paman Rasulullah SAW Wafat tanpa Dimandikan
jenazah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Nabi SAW yang dikenal sebagai pejuang yang terkenal dengan kegagahannya dalam berperang. Dia adalah seorang penunggang kuda yang terkenal dalam perang Uhud dan Badar.

Paman Rasulullah SAW disebutkan dalam buku Rizem Azid Dua Pedang Pembela Nabi SAW diberi julukan “Singa Islam” karena ia seperti singa yang ganas dalam pertempuran, tak kenal takut dan tak tertandingi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada tahun 625 M Hamzah bin Abdul Muthalib dinyatakan meninggal dunia. Kematiannya benar-benar menyisakan duka yang mendalam bagi Nabi SAW. Bahkan tercatat dalam sejarah, sang rasul menangis ketika melihat mayat pamannya. Namun, paman Nabi tidak dimandikan sebagai jenazah ketika meninggal. Hal ini dikarenakan oleh sebab wafatnya paman Rasulullah SAW.

Sebab Wafatnya Paman Rasulullah SAW

Dikisahkan pada buku Sirah Nabawiyah for Kids oleh Abdul Mun’im al-Hasyimi, Hamzah bin Abdul Muthalib wafat karena terbunuh di medan perang, tepatnya saat perang Uhud. Pembunuhnya adalah seorang penduduk Habsyah, yaitu Wahsyi bin Harb, yang menghabisi nyawanya dari belakang.

Wahsyi adalah seorang budak yang masih remaja milik seorang Mut’am bin Jubair. Paman Mutham, Thu’aimah bin ‘Adiy dulunya menjadi korban dalam perang badar. Setelah pasukan Quraisy berangkat menuju Uhud, Ibn Jubair menyampaikan pesan kepada Wahsyi, “Jika engkau mampu membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah, sebagai balasan dari kematian pamanku, maka engkau merdeka.”

Akhirnya Wahsyi keluar bersama rombongan pasukan Quraisy. Ia memiliki kemampuan dalam melempar bayonet atau belati layaknya pelempar Habsyah yang handal. Lemparannya terbilang jarang meleset.

Ketika Hamzah bin Abdul Muthalib sedang menghabisi siapapun yang melawannya, Wahsyi bersembunyi di balik pohon agar saat paman Rasulullah datang hanya melewatinya.

Setelah paman Rasulullah muncul, Wahsyi langsung melemparkan bayonet miliknya hingga mengenai bagian bawah perut Hamzah bin Abdul Muthalib hingga menembus ke bawah. Hamzah bin Abdul Muthalib pun langsung tersungkur tak berdaya.

Setelah dirinya dinyatakan benar-benar tewas di medan perang, Wahsyi kembali mengambil senjatanya kemudian kembali bergabung dengan pasukan perang lainnya. Sementara itu, dada Hamzah bin Abdul Muthalib dicabik-cabik dan hatinya diambil bahkan dikunyah mentah oleh Hindun binti Utbah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *