Kisah Abu Nawas: Ajak Senang-Senang Prajurit Istana, tapi Kok di Kuburan?

Ajak Senang-Senang Prajurit Istana
Prajurit Istana
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Setelah itu panglima mendekati Abu Nawas. “Tuan maafkan perbuatan anak buahku ini ya,” kata panglima itu dengan sangat sopan.

Panglima dan Abu Nawas sudah saling mengenal. Mereka sering kali bertemu ketika sang khalifah mengundangnya ke istana.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Betapa terkejutnya sang komandan dan para prajurit. Perasaan sombong dan congkak yang tadi menyelimuti mereka seakan berubah menjadi rasa takut.

“Wahai Tuan Abu Nawas, sebenarnya kebohongan apa yang mereka sangkakan kepadamu?” tanya panglima.

“Wahai panglima, mereka memintaku menunjukkan tempat untuk bersenang-senang. Tentu saja aku tunjukkan kuburan, karena kuburan adalah tempat yang lebih baik bagi orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

“Di sana pula dia akan mendapat hidangan yang nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terbebas dari rasa fitnah dan kejahatan manusia dan makhluk lainnya,” jawab Abu Nawas serius.

Panglima tersenyum mendengar penjelasan Abu Nawas. Komandan istana lantas buru-buru mendekati Abu Nawas.

“Maafkan hamba, Tuan Abu Nawas. Andai saja hamba mengetahui bahwa tuan adalah Tuan Abu Nawas, tentu kami tidak akan berani membawa tuan ke hadapan panglima,” kata Komandan lagi.

“Wahai komandan, apakah aku telah membohongi kalian? Bukankah aku berkata benar. Aku adalah abdi dan setiap orang adalah abdi Allah Subhanahu wa Ta’ala, termasuk kalian semuanya,” tutur Abu Nawas.

“Anda benar tuanku,” jawab komandan dengan malu hati. Allahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *