Kultum 37: Kengerian di Padang Mahsyar

Kengerian di Padang Mahsyar
Rubadi Budi Supatma
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Dari mulai sejak alam ini dihancurkan, yang kita kenal dengan nama Kiyamat, maka semua makhluk akan menempuh beberapa fase kehidupan baru yang tidak lagi akan ada kematian. Satu dari beberapa fase itu adalah pengadilan di Padang Mahsyar. Di sana, seluruh makhluk yang pernah ada sejak Nabi Adam ‘Alaihissalam hingga makhluk terakhir akan dikumpulkan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Jadi, semua makhluk akan dibangkitkan dan diadili di tempat tersebut.

Di Padang Mahsyar, setiap jiwa akan merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya ketika masih hidup, dan mereka dikembalikan kepada Allah. Di Padang Mahsyar, semua yang dikatakan pelindung ketika masih hidup di dunia akan lenyap. Satu satunya tempat berlindung dan pemberi naunagn hanya Allah azza wajalla semata. Allah telah berfirman,

هُنَالِكَ تَبْلُوْا كُلُّ نَفْسٍ مَّآ اَسْلَفَتْ

وَرُدُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ مَوْلٰىهُمُ الْحَقِّ وَضَلَّ

عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ

Artinya:

Di tempat itu (padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah, pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa (pelindung palsu) yang mereka ada-adakan (QS. Yunus, ayat 30).

Yang lebih mengerikan adalah, di Padang Mahsyar nanti jarak antara manusia dan matahari sangat dekat. Karena terik matahari ini, maka keringat bercucuran dengan sangat deras sampai mampu merendam mata kaki, betis, paha, sampai perut, bahkan sampai mampu menenggelamkan kita. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تُدْنَى الشَّمْسُ يَومَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ

حتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيل فَيَكُونُ

النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهمْ في العَرَقِ

Artinya:

Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk sampai berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia (HR. Muslim).

Bayangkan. Semua terkumpul dari sejak Nabi Adam ‘Alaihissalam sampai manusia terakhir, dan dalam keadaan tidak berpakaian. Jangankan rasa malu, rasa peduli terhadap terhadap yang lain saja sudah tidak ada karena manusia akan sangat menghawatirkan diri masing-masing. Diriwayatkan, Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan tanpa disunat”. Lantas, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apa laki-laki dan perempuan memandang satu sama lain?”, Rasulullah menjawab, “Wahai Aisyah, masalah yang akan dihadapi lebih penting dari sekadar melihat satu dengan yang lain (Muttafaq ‘alaih).

Dari hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah di atas, kita bisa memahami bahwa taraf kecemasan setiap manusia ketika menunggu keputusan Allah Subahanhau wata’ala terhadap setiap diri manusia. Jangankan rasa malu, keinginan untuk melihat yang lain saja sudah tidak ada lagi karena kehawatiran mereka. Sungguh, masa menunggu untuk diadili ini amat sangat menyiksa bagi orang-orang kafir.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *