Kisah Abu Nawas: Tes Kejujuran Muridnya Cuma Pakai Satu Pertanyaan

Tes Kejujuran Muridnya Cuma Pakai Satu Pertanyaan
abu nawas Tes Kejujuran Muridnya Cuma Pakai Satu Pertanyaan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – DIKISAHKAN suatu hari saat di dalam majelis Abu Nawas berkata kepada murid-muridnya bahwa besok akan ada ujian pelajaran yang diadakan pagi hari. Maka itu, semua muridnya diharap supaya datang tepat waktu, karena ujian pelajaran akan berakhir sebelum waktu dhuhur.

Singkat cerita saat esok harinya murid-murid sudah berkumpul di majelis Abu Nawas, namun ternyata dari sekian muridnya ada dua anak yang datang terlambat. Mereka datang menjelang waktu dhuhur dikarenakan bangun kesiangan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelum memasuki majelis, kedua murid itu membuat kesepakatan, “Kalau ditanya tuan guru kenapa terlambat, kita jawab saja keledai yang kita naiki kakinya pincang, jalannya lambat, jadi kita terlambat.”

Usulan tersebut langsung diiyakan oleh kawannya, maka masuklah kedua anak ini ke majelis Abu Nawas. “Kenapa kalian terlambat?” tanya Abu Nawas, dikutip dari kanal YouTube Juha Official, Ahad (8/1/2023).

“Maaf tuan guru, keledai yang kami naiki kakinya pincang, jadi kami datang terlambat,” jawab mereka berdua.

“Waktunya sudah hampir habis, kalian tidak mungkin bisa ikut ujian,” kata Abu Nawas.

“Berilah kami kesempatan tuan guru, kami juga ingin ikut ujian,” minta kedua anak ini.

Sejenak Abu Nawas terdiam. Ia merasakan gelagat bahwa kedua muridnya ini mulai berani berkata bohong.

“Kalian berdua yakin kalau keterlambatan kalian dikarenakan keledai yang kalian naiki kakinya pincang?” tanya Abu Nawas memastikan.

“Benar tuan guru, oleh sebab itulah kami terlambat,” balas kedua muridnya.

“Baiklah besok pagi kalian bisa ikut ujian susulan, tapi kalian tidak boleh terlambat lagi,” ujar Abu Nawas.

Mendengar itu, kedua murid ini pun merasa senang. Keesokan harinya datanglah mereka ke majelis Abu Nawas untuk mengikuti ujian susulan.

Lalu Abu Nawas membagikan kertas ujian kepada kedua murid tersebut, dan kali ini Abu Nawas mengawasinya dengan ketat. Ia sengaja duduk di hadapan mereka agar tidak ada yang mencontek atau saling memberi tahu hasil jawabannya.

Ketika kedua murid ini membaca pertanyaannya, keringat dingin langsung keluar. Wajah mereka terlihat sangat panik karena ternyata pertanyaannya bukanlah seputar pelajaran agama, melainkan pertanyaannya: “Kaki keledai sebelah mana yang pincang?”

Alhasil atas pertanyaan tersebut, kedua murid ini jawabannya berbeda-beda. Murid pertama menjawab kaki sebelah kanan. Murid kedua menjawab kaki sebelah kiri.

Setelah jawaban tersebut diserahkan, Abu Nawas pun tersenyum sembari menatap kedua muridnya. “Jawaban kalian mana yang benar, kaki sebelah kiri atau kanan? Atau, kalian telah berbohong?” tanya Abu Nawas.

Kedua murid itu lalu mengaku terlambat karena bangun kesiangan, bukan akibat kaki keledai pincang. Abu Nawas pun memberi nasihat.

“Kalau kalian Jujur dari awal, itu lebih baik. Aku tahu kalian pintar, apalagi dengan pelajaran agama, dan kalian akan dengan mudah menjawab ujian kemarin.”

“Tapi tahukah kalian kenapa aku memberi pertanyaan ini? Karena aku ingin kalian jujur, tidak menutup kemungkinan kelak kalian akan menjadi ulama. Percuma kalian pintar ilmu agama tapi suka berbohong, justru itu akan sangat berbahaya, karena bohongnya seorang ulama bisa berdampak pada orang banyak, mereka akan mengikuti kebohongan tersebut karena mereka mengira itu adalah benar.”

“Jadi anak-anakku, yang aku minta dari kalian mulailah sejak dini untuk berkata jujur,” kata Abu Nawas menasihati kedua muridnya.

Mereka akhirnya menyadari akan kesalahannya dan berjanji tidak akan pernah lagi berkata bohong dan berjanji selalu bersikap jujur.

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *