Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Belakangan ini, berbagai kasus besar di Indonesia disebutkan terungkap karena peran perempuan dalam mengungkapkan fakta-fakta tersembunyi.
Mulai dari kasus Sambo hingga kasus pajak, selalu ada sosok perempuan yang menjadi aktris utama di balik terungkapnya kasus tersebut.
Saat ini, kasus pajak tengah menjadi topik utama di Indonesia.
Tak lama setelah muncul kasus Ferdy Sambo yang terungkap berkat istrinya, Putri Candrawati.
Kini ada juga kasus pajak yang melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menanggapi hal tersebut, mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, mengungkapkan pendapatnya melalui cuitan di akun Twitter @msaid_didu, yang dikutip pada Senin, 13 Maret 2023.
Dalam cuitannya, Said Didu menyatakan bahwa borok negara sedang dibuka oleh Allah lewat perempuan.
“Borok negara sedang dibuka oleh Allah lewat perempuan,” demikian cuit Muhammad Said Didu.
Said Didu pun mengurai kasus-kasus besar yang terungkap berkat peran perempuan.
Kasus pertama adalah kasus Sambo dan Satgasus yang terungkap berkat Putri Candrawati.
Kasus kedua adalah kasus pajak dan Bea Cukai yang terungkap melalui Agnes.
Berawal dari kasus penganiayaan terhadap David oleh Mario Dandy di mana Agnes juga terlibat.
Kasus besar ini kemudian melibatkan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang merupakan ayah dari Mario Dandy, dan merembet ke institusi di bawah Kemenkeu.
Kasus lain yang terungkap berkat peran perempuan adalah kasus narkoba Teddy Minahasa yang terungkap berkat istri Siri.
Selain itu, gaya hedonis para istri pejabat yang suka tampil mewah dan hedon juga menjadi sorotan publik, terutama lewat unggahan sosial media.
Menyinggung Sri Mulyani, Said Didu berharap agar Sri Mulyani juga bisa turut serta dalam membuka borok negara yang lebih besar.
“Semoga Bu SMI ikut membuka,” cuit Said Didu berharap pada Sri Mulyani.
Kemenkeu yang dipimpin oleh Sri Mulyani saat ini tengah diguncang oleh kasus-kasus pejabat yang diduga terlibat dalam praktik pencucian uang.
Sri Mulyani pun terperangah dengan data Rp300 triliun yang dimainkan oleh pejabat Kemenkeu dalam praktik tersebut.
