Kultum 48: Yang Diwarisi Nabi Sulaiman dari Nabi Dawud

Rubadi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Berdasarkan nalar yang wajar, jika kita mendengar kata ‘mewarisi’ maka kita akan berpikir bahwa yang diwarisi tentunya berupa harta. Pikiran seperti ini sekalai lagi cukup wajar karena, dalam kehidupan nyata, demikian itulah yang kita dapati. Demikian juga ketika mendengar pernyataan, lebih tepatnya terjemah, “Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud”.

Potongan terjemah ayat tersebut diambil dari dari surat An-Naml ayat 16, di mana Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

وَوَرِثَ سُلَيۡمٰنُ دَاوٗدَ‌ وَقَالَ يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ

عُلِّمۡنَا مَنۡطِقَ الطَّيۡرِ وَاُوۡتِيۡنَا مِنۡ كُلِّ شَىۡءٍؕ‌

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الۡفَضۡلُ الۡمُبِيۡنُ

Artinya:

Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia, kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata (QS. An-Naml, ayat 16).

Di dalam berbagai tafsir, dijelaskan bahwa Allah menganugerahi berbagai penghargaan kepada Nabi Dawud atas kepatuhan dan syukurnya kepada Allah. Kemudian, Nabi Sulaiman mewarisi berbagai anugerah Allah kepada ayahnya itu dalam hal ‘kenabian dan kekuasaan’. Sulaiman berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari Allah bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu yang kami butuhkan dalam mengurus umat dan kerajaan kami. Sungguh, semua ini benar-benar karunia yang nyata”.

Beberapa poin yang perlu dicatat dari ayat di atas. Pertama, ayat ini menerangkan bahwa Sulaiman, menggantikan (nabi Dawud) bapaknya sebagai raja dan rasul Allah. Menurut Ibnu ‘Athiyyah, Dawud adalah raja dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Jabatan ini dipegang Sulaiman setelah bapaknya meninggal. Karena Sulaiman menerima kedua jabatan itu setelah bapaknya meninggal, maka dikatakan, “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud”.

Dalam beberapa tafsir diterangkan bahwa Nabi Daud mempunyai 19 orang anak laki-laki. Di antara 19 anak leki-laki itu, hanya Sulaiman yang mewarisi ilmu pengetahuan dan kesanggupan meneruskan dan mengendalikan pemerintahan dari bapaknya. Jadi, beliau menggantikan bapaknya sebagai kepala negara.

Nabi Daud lahir pada tahun 1039 sebelum masehi, dan diangkat menjadi raja ketika berusia 37 tahun. Beliau memerintah selama 40 tahun; 7 tahun di Hebron dan 33 tahun di Jerusalem. Sebelum meninggal dunia, Daud menunjuk Sulaiman menjadi raja, dan memberikan nasihat-nasihat serta pesan-pesan yang amat berharga kepada Sulaiman. Di antara nasihat dan pesan itu adalah agar Sualaiman beribadah kepada Allah, memelihara segala hukum, undang-undang, syariat, dan firman-Nya, sesuai dengan yang tersebut dalam Taurat Musa, serta mendirikan sebuah Haikal sebagai tempat beribadah kepada-Nya.

Masih berdasarkan beberapa tafsir, Nabi Sulaiman memegang tampuk pemerintahan pada tahun 961 Sebelum Masehi, sebagai ‘raja dan nabi’. Semua nasihat dan pesan Nabi Daud dilaksanakan dengan baik, sehingga pemerintahan menjadi stabil dan mantap di tangannya, istananya termegah tak tertandingi, kekayaannya melimpah tak tertandingi, sampai beliau meninggal. Namun, satu pertanyaan muncul adalah, “Apakah Nabi Sulaiman yang istana dan kekayaannya tak tertandingi dari jaman dulu sampai jaman now ini warisan dari bapaknya?”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *