Dituding Wahabi, Pak AR Dipaksa Memimpin Pengajian, Malah Mengajarkan Yasinan Ala Muhammadiyah

Pak AR Dipaksa Memimpin Pengajian
AR Fachruddin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kita bisa menemukan cerita lucu dari KH AR Fachruddin atau Pak AR. Saat muda, Pak AR disebut beraliran Wahabi karena dia dari Muhammadiyah.

Bahkan, warga Muhammadiyah kerap dituding terkait dengan era Wahabi. Pak AR juga yang berada dalam situasi ini. Kisah Pak AR yang dituduh Wahabi dan “dipaksa” memimpin pengajian Yasin untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka tidak anti pengajian.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Muhammadiyah tidak mengenal tradisi Yasinan karena dikatakan tidak ada tuntunan dalam ajaran Islam.

Seperti diceritakan putra Pak AR, Syukriyanto dalam buku ‘Anekdot dan Kenangan Lepas Tentang Pak AR’, saat itu Pak AR baru sekitar 18 tahun dan ditugaskan Muhammadiyah untuk berdakwah di Ulak Paceh, Palembang. Di sana, Pak AR muda bertemu seorang ulama terkenal dan disegani namun disebut sangat membenci dan bersikap sinis terhadap warga Muhammadiyah.

Setiap mau mengajar, Pak AR selalu lewat depan rumah ulama tersebut dan memberi salam kepadanya. Namun salam Pak AR selalu bertepuk sebelah tangan.

Meski ulama itu tidak peduli, Pak AR terus memberi salam setiap kali bertemu ulama tersebut. Lama kelamaan salam Pak AR dijawab, walau hanya dibalas dengan ucapan ‘Salam’ atau ‘lam’. Meski begitu tak ada sebersit pun rasa sesal dalam diri Pak AR.

Karena mendapat lampu hijau, Pak AR semakin semangat mengucapkan salam kepada ulama tersebut setiap kali bertemu. Hingga akhirnya ulama tersebut mau juga menjawab secara lengkap, disertai senyum.

Merasa mendapat jawaban salam secara lengkap, Pak AR menghentikan langkahnya dan menjabat tangan ulama itu sambil tersenyum pula hingga terjadi percakapan.

”Apa guru orang Muhammadiyah (di Ulak Paceh, Pak AR biasa dipanggil dengan sebutan guru)?” tanya ulama tersebut.

“Ya, saya orang Muhammadiyah yang pernah belajar di Darul Ulum Muhammadiyah Yogyakarta,” jawab Pak AR.

“Jadi guru benar-benar orang Muhammadiyah?” desak ulama.

“Ya, saya orang Muhammadiyah.”

“Lha, kok baik?” balas Ulama keheranan.

“Siapa bilang orang Muhammadiyah tidak baik?” Pak AR tersenyum.

“Ya, kata orang-orang, Muhammadiyah itu Wahabi, suka mengubah agama dan mengafirkan orang lain,” ucap ulama tersebut.

“Itu kan kata orang-orang. Tapi Angku kan sudah melihat sendiri saya ini orang Muhammadiyah, bukan hanya kata orang-orang,” kata Pak AR bercanda.

“Kalau begitu, besok malam Jum’at, guru saya undang Yasinan. Bagaimana?” pinta ulama.

“Baik, Insya Allah,” Pak AR menyanggupi walau beliau sedikit bingung karena merasa tak pernah diajari Yasinan.

Memimpin Yasinan

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *