Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia

Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia
Dhimam Abror Djuraid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dhimam Abror Djuraid, pengamat sepak bola.

Hajinews.id – Indonesia batal menjadi tuan rumah turnamen sepak bola Piala Dunia U20 yang rencananya digelar mulai 20 Mei sampai 11 Juni 2023.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Otoritas sepak bola dunia FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, setelah munculnya penolakan terhadap kehadiran Israel sebagai peserta turnamen tersebut.

Ada dua tokoh Muhammadiyah yang berada pada pusaran utama peristiwa itu, yaitu Prof. Muhadjir Effendy yang sekarang menjadi Plt Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Prof. Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Dua tokoh itu kebetulan sama-sama gibol alias gila bola. Prof. Muhadjir dikenal sebagai Manchunian, penggemar berat Manchester United. Prof. Haedar adalah Madridistas, pendukung berat Real Madrid.

Ketika isu kedatangan timnas Israel mulai menjadi kontroversi, PP Muhammadiyah sudah langsung mengeluarkan pernyataan penolakan. Prof. Haedar mengingatkan pemerintah agar konsisten terhadap amanat pembukaan UUD 1945 yang menolak segala jenis penjajahan di muka bumi. Pendudukan Israel atas Palestina adalah bagian dari penjajahan dan pendudukan yang ditentang oleh Indonesia.

Di sisi lain, Prof. Muhadjir berada pada posisi sulit karena ketiban sampur dan ketiban awu anget. Ia ditunjuk menjadi plt menteri pemuda dan olahraga setelah Zainudin Amali mundur karena fokus menjadi wakil ketua umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Penunjukan ini berlangsung di tengah panasnya isu penolakan kedatangan Israel ke Indonesia.

Gelombang penolakan muncul dari Muhammadiyah dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang kemudian diikuti dengan unjuk rasa oleh beberapa Ormas Islam. Masalah ini mengembang menjadi isu politik setelah PDIP ikut menolak kehadiran timnas Israel.

Dua orang gubernur PDIP, I Wayan Koster dari Bali dan Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah, menolak kehadiran timnas Israel.

PDIP sebagai partai pemerintah kali ini berada pada posisi berlawanan dengan pemerintah. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto secara terbuka menolak kehadiran timnas Israel. Hasto menegaskan komitmen partainya terhadap kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel. Menerima kehadiran timnas Israel oleh Hasto dianggap mencederai komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Pertentangan terbuka antara PDIP dan pemerintah tidak terhindarkan. Presiden Joko Widodo secara terbuka menyatakan akan menjamin keamanan timnas Israel di Indonesia.

Pernyataan Jokowi ini mereduksi isu kedatangan Israel sebagai masalah keamanan saja, padahal yang digugat adalah komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, sebagai bagian dari amanat pembukaan UUD 1945.

Dalam rilis resminya FIFA tidak menyebut masalah penolakan kedatangan Israel sebagai penyebab pencoretan. Tetapi media-media mainstream Eropa dengan jelas menyebut faktor penolakan itu sebagai penyebab utama.

Dalam rilisnya FIFA malah mengungkit kembali tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 dan menyebabkan tewasnya 135 suporter Arema, Malang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *