Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia

Muhammadiyah dan Tragedi Piala Dunia
Dhimam Abror Djuraid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu peristiwa terburuk dalam sejarah sepak bola dunia. Gianni Infantino datang langsung ke Indonesia beberapa waktu setelah peristiwa terjadi. Tapi kehadiran Infantino malah memantik kecaman luas dari suporter sepak bola Indonesia.

Alih-alih datang ke Malang untuk bertemu dengan keluarga korban, Infantino malah bermain fun football dengan pengurus PSSI, termasuk ketua PSSI saat itu, Mochamad Irawan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelumnya, Infantino melakukan rapat dengan jajaran pengurus PSSI, kemudian bertemu dengan Presiden Jokowi. Alih-alih menjatuhkan sanksi, Infantino malah mendukung pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi dan transformasi sepak bola Indonesia.

Sikap baik Infantino ini merupakan hasil dari lobi Erick Thohir yang langsung menemui Infatino di Qatar bersamaan dengan pelaksanaan Piala Dunia tahun lalu. Erick yang pernah menjadi presiden klub Seri A Italia Inter Milan, bisa meyakinkan Infantino supaya tidak menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia.

Keluarga korban dan ratusan ribu suporter Arema menuntut agar tragedi ini diselesaikan secara tuntas, termasuk mengadili semua yang terlibat.  Alih-alih mendapat perlakuan hukum yang memuaskan, keluarga korban dan para suporter disuguhi keputusan hukum yang sangat tidak memuaskan.

Dua orang yang dianggap bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pertandingan hanya dihukum satu setengah tahun dan satu tahun. Dua orang anggota polisi yang dianggap bersalah memerintahkan penggunaan gas air mata malah divonis bebas.

Belum lagi pemilik Arema FC Iwan Budianto yang masih tetap tidak tersentuh hukum. Rangkaian keputusan ini menambah tragis tragedi Kanjuruhan.

Dua menteri kabinet Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menpora Zainuddin Amali, kemudian ditugaskan untuk mengambil alih PSSI. Erick sudah melihat turnamen Piala Dunia sebagai panggung politik yang bisa mendongkrak citranya sebagai bakal calon presiden. Tetapi skenario itu bubar.

Sepak bola Indonesia rugi besar oleh pencoretan ini. Perhelatan Piala Dunia diperkirakan akan bisa menyedot 1,4 juta turis asing dan jutaan turis lokal. Turnamen ini diperkirakan akan menghasilkan devisa triliunan rupiah dari kehadiran turis dan multiplier effect yang diakibatkannya. Belum lagi faktor promosi gratis bagi pariwisata Indonesia.

Pemerintah Qatar dengan sangar cermat dan cerdik mendesain Piala Dunia sebagai sarana promosi yang luar biasa. Qatar bisa menjadi penyelenggara yang sukses sekaligus bisa menunjukkan jati dirinya sebagai negara Islam. Dengan bekingan penuh dari Gianni Infantino, Qatar berani menolak pemakaian lambang LGBT dan menolak penjualan alkohol.

Sayangnya, kali ini Infantino tidak berani pasang badan dengan menjamin kehadiran Israel di Indonesia. Mungkin Infantino sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan pada kasus Kanjuruhan. Dia tidak mau melakukan dua kali kesalahan dengan menjamin kehadiran Israel ke Indonesia.

Sebagai gibol, Prof. Muhadjir dan Prof. Haedar tentu kecewa tidak bisa menonton bintang-bintang muda sepak bola dunia berlaga di Indonesia. Tetapi risiko perjuangan membuat keduanya harus menerima kenyataan ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *