Bukan Salat dan Puasa, Ini Amalan Paling Disukai Allah dari Nabi Musa

Amalan Paling Disukai Allah dari Nabi Musa
Amalan Paling Disukai Allah dari Nabi Musa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Setiap amalan manusia pasti memiliki nilai di sisi Allah, termasuk salat dan puasa. Dalam Islam, salat dan puasa memiliki nilai yang sangat tinggi dan istimewa.

Puasa pun langsung dibalas oleh Allah. Namun tahukah Anda, ada satu amalan yang paling Allah sukai dari Nabi Musa alaihissalam. Mari simak kisah berikut ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebagaimana diketahui, Nabi Musa adalah seorang nabi yang dapat berbicara kepada Allah ‘Azza wa Jalla, oleh karena itu beliau dijuluki Kaliimullah (كليم الله). Kisahnya adalah yang paling sering diceritakan dalam Al-Qur’an.

Setiap kali ingin salat, Nabi Musa akan pergi ke Bukit Tursina. Di bukit itu dia berbicara, bertanya dan Tuhan menjawab saat itu. Inilah salah satu kelebihannya dibanding nabi-nabi lainnya.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub mengisahkan dialog Nabi Musa dengan Allah ‘Azza wa Jalla. Berikut kisahnya diceritakan Gus Musa Muhammad dalam satu kajiannya.

“Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah salatku? Allah kemudian menjawab pertanyaan Nabi Musa: “Salatmu itu hanya untumu sendiri, Karena salat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan mungkar.”

Kemudian Nabi Musa bertanya lagi, “apakah zikirku?” Allah menjawab: “Zikirmu itu untuk dirimu sendiri, Karena zikir membuat hatimu menjadi tenang.”

Nabi Musa masih penasaran, Apakah puasaku? Allah menjawab: “Puasamu itu hanya untukmu saja, karena puasa melatih diri dan mengekang hawa nafsumu.”

“Lalu ibadah apa yang Engkau sukai Ya Rabb?” Kemudian Allah menjawab: “Tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang kesusahan dengan sedekah, sesungguhnya Aku berada di sampingnya.”

Kisah Hikmah

Suatu ketika hiduplah sepasang suami istri yang merasa hidupnya penuh kemiskinan, saat mereka sedang beristirahat, sang istri bertanya pada sang suami: “Wahai suamiku, bukankah Musa adalah seorang Nabi yang bisa berbicara dengan Tuhannya (Allah)?”

Kemudian suaminya menjawab: “Ya, benar.” “Kalau begitu kenapa kita tidak pergi mendatanginya dan mengadukan keadaan kita kepadanya. Kita meminta padanya agar berbicara kepada Tuhannya tentang keadaan kita dan memintakan diberi kekayaan,” ucap sang istri.

Esok harinya, sepasang suami istri ini mendatangi Nabi Musa dan menyampaikan keinginannya tersebut. Nabi Musa kemudian bermunajat menghadap Allah dan menyampaikan keinginan mereka.

Allah berfirman: “Wahai Musa, katakanlah kepada mereka, aku akan memberikan kepada mereka kekayaan, namun kekayaan itu aku berikan hanya satu tahun. Dan setelah satu tahun, akan aku kembalikan mereka menjadi orang miskin kembali.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *