TERUNGKAP!! Majalah TEMPO: ‘DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL’

DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idMajalah TEMPO edisi terbaru dengan HEADLINE terkait penolakan PDIP terhadap Tim Israel di Piala Dunia U-20 2023. “UNJUK KUASA DI PIALA DUNIA”, demikian judul headline Majalah Tempo.

  • Megawati ditengarai berada di balik keputusan dua Gubernur PDIP penolak Timnas Israel (Koster dan Ganjar) yang berujung batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
  • Jokowi gagal mengantisipasi hal ini.

TUGAS khusus diterima Utut Adianto (Anggota DPR Fraksi PDIP) saat menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret lalu. Megawati meminta Utut menyampaikan penolakan kepada pemerintah soal kehadiran tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni tahun ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kepada Tempo pada Selasa, 28 Maret lalu, Utut bercerita bahwa Megawati menilai kehadiran tim Israel tak sejalan dengan semangat ayahnya, presiden pertama Indonesia, Sukarno, yang mendukung kemerdekaan Palestina. Presiden kelima itu juga menekankan sikap Sukarno yang tak mengundang Israel dalam Konferensi Asia-Afrika pada April 1955 karena menjajah Palestina.

Utut kemudian menghubungi Pj Menpora Muhadjir Effendy dan Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir. “Saya lima kali menghubungi mereka,” kata Ketua Fraksi PDIP di DPR ini.

Kepada Muhadjir dan Erick, Utut menyampaikan bahwa partainya tidak menolak Israel yang lolos kualifikasi pada Juni 2022 menjadi kontestan Piala Dunia U-20. Ia mengatakan bahwa PDIP mengusulkan timnas Israel bertanding tanpa penonton serta minus bendera dan lagu kebangsaan. Alternatif lain, pertandingan Israel digelar di Singapura.

Muhadjir yang pada Kamis, 16 Maret lalu, dilantik menjadi pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga membenarkan adanya komunikasi tersebut. Menurut dia, Utut dan partainya tak berupaya menggagalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20. “Kami mencoba mencari jalan keluar,” ucap Muhadjir dalam wawancara khusus dengan Tempo, Sabtu, 1 April lalu.

Sehari setelah instruksi dari Megawati turun atau pada Selasa, 14 Maret lalu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu dijabat Zainudin Amali. Isinya menolak timnas Israel bertanding di Bali, yang menjadi tuan rumah. Padahal Koster telah meneken host city agreement dengan federasi sepak bola dunia atau FIFA pada 2022. Isinya menjamin keamanan dan tak ada diskriminasi bagi kontestan Piala Dunia U-20.

Sembilan hari kemudian, giliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menolak timnas Israel. Ganjar dan Koster sama-sama kader PDIP. Namun Ganjar tak menandatangani perjanjian dengan FIFA. Adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menandatanganinya karena pertandingan digelar di Stadion Manahan, Surakarta. Sejumlah politikus partai banteng menyebutkan Koster dan Ganjar diperintah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Berbeda dengan Koster, Ganjar lebih lama mengeluarkan pernyataan penolakan terhadap Israel. Ia sempat meminta pertimbangan dari sejumlah pejabat. Misalnya berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, untuk menjajaki opsi memindahkan tempat pertandingan timnas Israel ke Negeri Singa.

Suryopratomo tak menyangkal ada komunikasi dengan Ganjar. Namun ia mengaku sempat dihubungi secara informal oleh seorang pejabat di Tanah Air agar berkontak dengan pemerintah Singapura. Opsi itu bisa diambil jika nama turnamen berubah menjadi Indonesia-Singapore World Cup U-20. “Karena tak ada permintaan resmi, saya tak membuka komunikasi dengan Singapura,” kata Suryopratomo kepada Tempo, Jumat, 31 Maret lalu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *