Jelang Buka Puasa, PP IPHI Gelar Acara Tausiyah Ramadhan Bersama Ustadz Buchori Muslim

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id — Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) menggelar acara ‘Tausiyah Ramadhan Jelang Berbuka Puasa” bersama Ustadz Buchori Muslim, yang diselenggarakan secara hybrid, di Kantor PP IPHI Jl. Tegalan 1 Matraman Jakarta Pusat dan zoom, agar bisa diikuti oleh seluruh pengurus IPHI se-Indonesia, Rabu (12/4/2023) pukul 17.00 WIB.

Dengan mengambil tema ‘Mendekatkan diri pada Allah Ta’ala, Memperluas Manfaat untuk Sesama’, hadir dalam acara Ketua Umum PP IPHI H. Ismed Hasan Putro, Waketum PP IPHI H. Ahmad Yani Basuki, Sesjen PP IPHI Dr. Abidinsyah Siregar, dan pengurus-pengurus IPHI lain dari berbagai daerah yang tersambung melalui zoominar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketum PP IPHI, membuka acara tausiah yang dimulai pukul 17.00 WIB, adapun Ismed menyampaikan beberapa hal terkait acara diantaranya ihwal gelaran Harlah yang biasanya diadakan serentak secara nasional untuk tahun 2023 ini sengaja diadakan di masing-masing wilayah, akan tetapi ia menyebut, ke depan akan ada acara nasional setelah ramadan dan menjelang haji.

Sementara program harlah IPHI, Ismed menyampaikan, pembagian 33.000 al-quran akan terus berlanjut, hingga 2024.

Dengan diadakannya acara tausiah ini, Ismed berpesan selain ajang silaturahmi, kegiatan ini pun bisa terus menjadikan konsolidasi para pengurus pusat hingga daerah untuk terus memperkuat komitmen dan mempertahankan semangat.

“Rangkaian program yang kita lakukan ini juga bagian dari upaya untuk memperkuat konsolidasi konsolidasi pengurus pusat pengurus daerah dan pengurus wilayah. Karena memang hari-hari ini kita masih harus terus memperkuat kebersamaan komitmen kita untuk mempertahankan semangat ini penting bagi kita semua agar supaya kita untuk terus merespon dinamika dan kebutuhan dari para calon jamaah haji.  Senantiasa kita lakukan continue secara berkelanjutan dan tanpa batas waktu, karena ini bagian dari moto utama kita  ‘Haji Mambrur Sepanjang Hayat’ melalui apa yang menjadi inisiatif dari Ustad Bukhari bersama kawan-kawan,” ungkap Ismed.

Usai dibuka oleh Ketua Umum IPHI, Ustadz Buchori Muslim atau UBM pun menyampaikan tausiahnya.

UBM mengatakan, supaya umat manusia tidak berputus asa dari rahmat Allah Subhana Wata’ala. Kata UBM, para pendosa perilaku manusia tapi sebab ada keinginan mereka untuk merasakan kasih sayangnya, maka kemudian mereka mendapatkan rahmatnya Allah memperoleh karunia Allah maka mereka pun mendapatkan perlakuan yang istimewa.

“Bisa dibayangkan kalau kita yang menjalankan ibadah puasa yang Tilawah Alquran yang berbuat baik menolong orang terzalimi memperbaiki miskin tak terbayangkan di mana perilaku perlakuan Allah kepada kita. Makanya Allah menyebutnya kalau hambaku tanya pasti tahu aku deket dan di sini Allah menyebutnya bahwa Allah itu maha Rahman Allah menebar Rahmat kepada siapapun, Rahmatan lil’alamin.

UBM menyebutkan, melakukan amalia memang sebagai indikator kedekatan manusia dengan Allah.

“Allah menyebutnya, ‘Aku akan senantiasa memenuhi permohonan hamba-hambaku yang mohon’ permintaan hamba-hamba yang meminta maka ini. Masya Allah kenapa kita sebagai hambanya memang tidak cukup jadi orang soleh saja tidak cukup jadi orang baik saja, tidak cukup jadi orang benar saja, cukup hadir ada di ingin melakukan sesuatu yang kalau dalam waktu kita disebutnya mabrur Sepanjang Hayat Kenapa karena kita yang begini saja Allah begitu pemurah kita yang sedang-sedang saja beramal Allah begitu penyayangnya Allah begitu luar biasa Allahu Akbar ini menjadi tantangan buat kita dalam berjuang dalam memberikan khidmat Melakukan kebaikan dan perbaikan di tengah perjalanan,” lanjutnya.

Persoalan-persoalan personal kesalehan pribadi Allah selalu bicara tentang dimensi sosial, kata UBM. Umat manusia orang-orang yang terkumpul jika terkungkung oleh nafsunya saja masih lebih baik, namun jika terkungkung dan dimanfaatkan oleh orang lain. Kecelakaan salatnya tidak memberi efek.

“Salatnya tidak memberikan pengaruh salatnya tidak punya daya getar salatnya tidak punya resonansi salatnya tidak punya daya setrum salatnya tidak punya daya tolak kepada kezaliman dan kemungkaran maka dimensi kedekatan kita kepada Allah dengan Amaliyah saya menyebutnya Ramadhan ini bukan hanya bulan puasa, bukan hanya tarawih, bukan hanya tadarus, tapi sudut-sudutnya Ramadan itu adalah nilai yang ruang lingkup Ramadan itu adalah kekuatan yang dahsyat. Karena Allah hadirkan ini, suasana kita kan kadang-kadang sampai kepada posisi yang disebut dengan suku lemas dalam dakwah lemes dalam berbuat baik kecewa dan seterusnya itu pasti terjadi kita dan kita butuh suasana untuk menghidupkan kembali, mengoptimalkan kembali energi itu,” katanya.

Dan, lanjut UBM, Allah menyediakan satu bulan spesial itu untuk manusia bersyukur dalam hitungan Allah indah bulan di sisi Allah yang 12, ada bulan-bulan istimewa, yang paling spesial Ramadan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *