Kisah Seorang Pendeta Yahudi Yang Masuk Islam Setelah Mencekik leher Nabi Muhammad SAW

Seorang Pendeta Yahudi Yang Masuk Islam
makam Nabi Muhammad SAW
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idNabi Muhammad SAW dikenal dalam Islam sebagai sosok yang sederhana baik dalam perkataannya maupun dalam kehidupannya. Bahkan dalam kisahnya yang terkenal, Nabi SAW disebutkan pernah meminjam uang dari kaum Yahudi untuk memenuhi sebagian kebutuhannya.

Mengutip beberapa sumber, Yahudi itu bernama Zaid bin Sanah. Ia adalah seorang pengusaha ternama saat itu. Selain itu, ia juga dikenal sebagai ahli Taurat yang sangat dihormati oleh orang-orang Yahudi Madinah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Walaupun Zaid mengetahui kabar kenabian Rasulullah SAW, sebagaimana yang tertulis dalam Taurat dan Injil, orang itu enggan mengakuinya. Maka, ketika Rasulullah berutang kepadanya, dia hanya melayaninya sebagai orang biasa. Lantas keduanya pun menyepakati tenggat waktu pembayaran.

Hari demi hari berlalu, tibalah ketika Rasulullah SAW sedang memimpin majelis ilmu di Masjid Nabawi, saat itu jemaah yang hadir cukup banyak sehingga masjid terasa sesak. Tiba-tiba datang Zaid bin Sanah yang langsung merangsek ke shaf terdepan.

Para tokoh sahabat yang hadir saat itu masih belum mengetahui siapa pria yang merangsek ke baris terdepan itu. Bukannya langsung duduk, Zaid yang sudah di shaf depan malah berdiri tepat di belakang Rasulullah. Zaid kemudian menarik kain serban Nabi yang melingkar di lehernya, sehingga beliau seketika tercekik. Menyaksikan hal tersebut, seluruh sahabat berdiri dan hendak menyergap Zaid.

Umar bin Khaththab yang berada dekat sekali dengan Nabi SAW berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan saya untuk memenggal kepala orang ini!” Umar menatap Zaid dengan wajah penuh amarah

Namun, Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya kepada Umar dan para sahabat lain untuk tetap duduk dan tenang. Rasulullah yang saat itu dalam keadaan tercekik lantas menoleh kepada Zaid.

“Wahai Yahudi, ada apa?” kata Nabi tanpa mengungkapkan nama Zaid bin Sanah.

“Kau berutang padaku, Muhammad! Dan aku tahu, kalian ini orang Quraisy sangat suka menunda-nunda pembayaran utang,” kata yang ditanya.

“Bukankah belum tiba saatnya (tenggat waktu pembayaran)?” tanya Nabi SAW lagi.

“Saya tidak peduli. Bayar utangmu sekarang juga!” seru Zaid lagi, sembari melepas serban Nabi

Maka Rasulullah SAW berpaling kepada Umar dan berkata, “Wahai Umar, ambilkan dari Baitul Maal sebanyak 20 sha’ (sekira 40 kilogram) kurma untuk membayar utangku kepada Yahudi ini dan sebanyak 20 sha’ kurma lagi.”

“Wahai Rasulullah, 20 sha’ itu untuk utang engkau. Tetapi, 20 sha’ lagi untuk apa?” tanya Umar.

“Itu sebagai hukuman karena engkau telah menakut-nakuti dia,” jawab Nabi SAW.

Singkat cerita, Umar pun keluar dari masjid dan berjalan menuju Baitul Maal (kas negara) diikuti oleh Zaid dari belakang. Sepanjang perjalanan, Umar mencoba meredam kekesalan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *