Tantangan Besar Koalisi Besar

Tantangan Besar Koalisi Besar
Tantangan Besar Koalisi Besar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Komunikasi politik belakangan ini terjadi cukup intens. Sejumlah elite politik mulai melakukan manuver. Mereka saling berkunjung dan membicarakan potensi koalisi untuk menghadapi Pemilu maupun Pilpres 2024.

Isu yang belakangan ini santer terdengar adalah wacana pembentukan koalisi besar. Anggota koalisi ini rencananya berasal dari gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR (Gerindra dan PKB), Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari tiga partai yani Partai Golkar, PAN, dan PPP, serta PDI Perjuangan (PDIP) kalau jadi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

PDIP tanpa koalisi besar, sejatinya bisa mengusung calon presiden tanpa harus koalisi. Namun jika melihat konstelasi politik yang terjadi baru-baru ini, PDIP sepertinya mulai mencoba untuk melobi partai-partai, salah satunya bergabung dalam koalisi besar.

Itu artinya, mayoritas anggota koalisi nantinya adalah pendukung pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi, minus NasDem yang memilih mendukung Anies Baswedan. Wajar jika kemudian banyak pihak menuding ada peran Jokowi dibalik wacana pembentukan koalisi jumbo.

Namun demikian, andai koalisi ini benar-benar terwujud sejumlah tantangan telah menanti di depan mata. Pertama, menyatukan pandangan partai anggota koalisi yang secara praktik memiliki perbedaaan platform. Kedua, pekerjaan rumah mengenai capres dan cawapres yang akan mereka usung dalam konstestasi Pilpres 2024 mendatang.

Sekadar catatan, hampir setiap koalisi telah menetapkan calon presidennya masing-masing. KIB misalnya, memiliki banyak bakal capres salah satunya Airlangga Hartarto. Koalisi Gerindra dan PKB telah mengerucut kepada sosok Prabowo Subianto. Elite PKB bahkan beberapa kali menegaskan menyambut wacana koalisi besar tersebut. Namun demikian soal capres pencapresan mereka yang menentukan.

Sebaliknya, kalau PDIP turut serta, masalah penunjukkan capres akan menjadi lebih pelik lagi. Partai bersimbol banteng gemuk itu telah berulangkali menegaskan keinginannya untuk mengusung kadernya sendiri sebagai capres. Di PDIP ada sosok Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Ganjar bahkan menjadi pemuncak elektabilitas di sejumlah lembaga survei.

Kendati diliputi ketidakpastian soal capres pencapresan, wacana pembentukan koalisi besar itu nyatanya terus menggelinding dan ditanggapi serius elite partai.

Keseriusan pembentukan koalisi besar pertama kali terlihat dalam ajang silaturahmi yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu (2/3/2023). Pada momen tersebut, para petinggi lima parpol pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat akrab bercengkerama.

Saat itu hadir pimpinan Partai Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Padahal, antara kelima parpol itu ada dua poros koalisi yang sudah terbentuk.

Usut punya usut, Golkar mengakui pertemuan antara KIB dan KKIR itu merupakan penjajakan awal wacana pembentukan koalisi besar. Golkar mengatakan pihaknya mengeksplorasi kemungkinan KIB-KKIR melebur jadi satu koalisi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *