Tantangan Besar Koalisi Besar

Tantangan Besar Koalisi Besar
Tantangan Besar Koalisi Besar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Sekarang sudah mulai dijajaki. Penjajakan pertama itu kan adanya pembicaraan tingkat awal soal komunikasi dibangun antara KIB dengan KKIR gitu ya,” ujar Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Selasa (4/4/2023).

Optimisme PDIP

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengungkap bahwa wacana pembentukan koalisi besar tak lama lagi akan terwujud.”Kerja sama politik yang kita harapkan bersama dan menjadi perhatian publik [koalisi besar], insya Allah, tidak dalam waktu lama akan tercapai,” ungkap Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia menjelaskan, koleganya Puan Maharani sudah melakukan komunikasi politik mendalam dengan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) lain seperti Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

“Pembicaraan Mbak Puan sama Bapak Prabowo sangat insentif, boleh dikonfirmasi sama Pak prabowo. Pembicaraan Mbak Puan dengan Ketum Airlangga juga intensif sekali, boleh dicek ke Pak Airlangga juga. Dengan Ketum PAN Bang Zul, semuanya kami komunikasi intensif,” ujar Ketua Badan Anggaran DPR itu.

Tak hanya itu, Said mengatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto juga terus berkomunikasi dengan sekjen parpol pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lainnya. Dia menyakini pembentukan koalisi besar tak akan lama lagi. Bahkan, Said berharap sesudah Lebaran koalisi besar itu akan terwujud.

“Insya Allah lah, yang lebih baik memang sesudah Ramadan, sesudah Lebaran,” jelas Said. Sedangkan untuk kandidat capres, PDIP masih kukuh ingin mengsung kadernya. “Kami DPP PDIP di bawah Ketum tetap akan mencalonkan calon dari internal partai,” ungkap Said.

PDIP Bakal Ditinggal?

Di sisi lain, peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai PDI Perjuangan (PDIP) bisa kembali memanfaat kelompok relawan jika nantinya dikepung koalisi besar pada Pilpres 2024.

Aisah menjelaskan, koalisi besar dapat memunculkan ruang alternatif seperti jaringan relawan seperti kejadian Pilpres 2014. Saat itu, banyak kelompok relawan Joko Widodo (Jokowi) yang bermunculan sebagai respons untuk melawan koalisi besar lawan yang mendukung Prabowo Subianto.

“Pada Pilpres 2014, banyak jaringan relawan kemudian terbentuk untuk mendukung Jokowi sebagai bagian dari strategis politik saat itu untuk melawan koalisi besar yang dimiliki Prabowo sebagai kompetitornya,” jelas Aisah kepada Bisnis, dikutip Kamis (13/4/2023).

Pada Pilpres 2014, pasangan calon Jokowi-Jusuf Kalla memang hanya didukung koalisi minor dibanding koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *