Jejak Karya Anies nan Manis

Jejak Karya Anies nan Manis
Jejak Karya Anies nan Manis
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pada 2014, Anies Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah. Pada 2017-2022, Gubernur DKI Jakarta.

Pada 2018, sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies memperoleh empat penghargaan dari KPK, yaitu 1).Pelaporan gratifikasi terbesar yang ditetapkan menjadi hak milik negara tahun 2018. 2).Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik tahun 2018. 3).Penerapan LHKPN Terbaik tahun 2018. 4).Penghargaan terkait aplikasi pelayanan publik (h.213).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada 2020, mendapat “Penghargaan dari Berbagai Media Massa Internasional”. Tahun 2020, mendapatkan penghargaan “Top Leader on Digital Implementation 2020” dan dua kategori lain pada TOP Digital Awards 2020 dari Majalah ItWorks.

Pada 2021 masuk di daftar “21 Heroes 2021” oleh Transformative Urban Mobility Initiative karena perannya mentransformasi transportasi publik di Jakarta. Lalu, 2022 Anies mengakhiri jabatan sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2022 (h.208-214).

Kepada Pemuda

Anies sangat peduli kepada performa anak muda. Kata Anies, “Secara konstitusional mendidik adalah tugas negara, tapi secara moral mendidik adalah tugas setiap orang terdidik”

Sangat mungkin, pikiran di atas muncul karena Anies tumbuh-kembang di lingkungan pendidik dan pendidikan. Ayah Anies dosen di UII. Masa kecil Anies berinteraksi secara intens dengan aktivitas kampus di tempat orangtuanya mengajar.

“Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak menawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan”. Sungguh, “Buat ibumu bangga, jangan buat ibu malu,” kata Anies (h.225).

“Lokasi lahir bisa di mana saja, tapi lokasi mimpi harus di langit yang paling tinggi. Bermimpilah yang tinggi, tapi jangan hanya berusaha menggapai mimpi tersebut, melainkan berusahalah melampauinya,” dorong Anies. Selanjutnya, “IPK tinggi hanya akan mengantarkan Anda sampai wawancara kerja. Tapi, kepemimpinan Anda-lah yang mengantarkan Anda kepada cerahnya masa depan,” tambah Anies (h.225).

Keluarga dan “Gaya”

Sampailah kita ke bab terakhir, bab VI: “Bibit, Bebet, Bobot Bercerita”. Di depan disebutkan, ayah Anies dosen UII. Di bab ini ditambahkan, kakek Anies yaitu AR Baswedan adalah pejuang kemerdekaan.

AR di nama sang kakek, singkatan dari Abdul Rahman. Beliau lahir di Ampel Gading Surabaya pada 9 September 1908. Terakhir, AR Baswedan tinggal di Yogyakarta. Atas jasa-jasanya, kakek Anies itu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Anies tokoh yang luwes dalam bergaul. Pergaulannya yang luas, sangat ditunjang oleh penguasaannya pada bahasa. Selain fasih berbahasa Inggris, Anies juga cakap berbahasa Jawa – baik ngoko maupun kromo inggil (h.237).

Buku ini, tak lupa “memotret” rumah Anies yang menarik, di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Rumah itu, model joglo. Di dalamnya, tersimpan lebih dari 5000 judul buku warisan dari AR Baswedan yang bisa dibaca oleh masyarakat sekitar. Buku-buku itu, di antaranya berbahasa Arab, Belanda, Inggris, dan Indonesia. Penataannya, memakai katalog modern.

Rumah joglo Anies yang asri sengaja dibuat tidak berpagar. Konsepnya, menyatu dengan lingkungan sekitar. Sejak 2013, rumah tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan semisal posyandu, pertemuan warga, bahkan pernikahan warga setempat (h.238).

Pengakuan Luas

Penghargaan dan pengakuan kepada Anies seperti terus berdatangan. Saat berkunjung ke beberapa daerah, Anies dinobatkan sebagai tokoh adat. Misal, mendapat gelar kehormatan tokoh Betawi dari Majelis Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.

Ada juga gelar dari Lampung. Gelar adat dari Sultan Deli IV. Ada apresiasi dari Wali Nangroe Aceh Darussalam. Ada pengakuan sebagai warga kehormatan etnis Kaili Sulawesi Tengah, dan lain-lain.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *