8 Alasan Mengapa Muhammadiyah Menetapkan Hari Raya Idul Fitri Pada Jum’at 21 April 2023?

Muhammadiyah Menetapkan Hari Raya Idul Fitri
Muhammadiyah Menetapkan Hari Raya Idul Fitri pada 21 April 2023
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sifat ummy (buta huruf dan angka) sudah hilang. Saat ini rukyat bukan kriteria mutlak untuk memastikan masuknya sebuah awal bulan. Zaman Nabi Saw menggunakan rukyat karena masyarakatnya masih belum mampu membaca dan menghitung. ‘illat ini telah hilang, sehingga rukyat tidak lagi relevan untuk digunakan sebagai metode penentuan awal bulan.

Rukyat adalah sarana, bukan tujuan ataupun cara mutlak dalam penentuan awal bulan. Rukyat bukan merupakan bagian dari ibadah puasa, ia hanya bagian dari cara teknis untuk menentukan masuknya awal bulan. Sehingga mengganti rukyat dengan hisab, tidak menghilangkan esensi dari ibadah puasa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hisab bersifat qath’i/yaqin, sedangkan rukyat bersifat zhanni.

Analogikan penentuan awal bulan dengan penentuan waktu salat. Jika waktu salat menggunakan hisab, mengapa tidak untuk menentukan awal bulan. “Tidak ada asalan bagi kita untuk tidak menerima hisab dalam penentuan awal-awal bulan hijriah, di antaranya Ramadan, Syawal, dan Zulhijah” ujar Arwin.

Sementara pemateri kedua oleh Oman Fathurohman, judul yang disampaikan adalah ‘Hasil hisab 1 Syawal dan 1 Zulhijah 1444 H’. Ia menjelaskan, cara dan hasil perhitungan awal Syawal dan Zulhijah tahun ini.

Tinggi hilal pada awal Syawal di Yogyakarta adalah +01° 47’ 58’’ (sudah wujud). Ketinggian hilal lebih rendah untuk daerah sebelah Timur Yogyakarta, seperti Makassar dan Papua.

Sedangkan daerah di sebelah barat antara lain Jakarta, Aceh, dan Arab Saudi ketinggian hilal lebih tinggi. Karena semakin ke barat, maka tinggi hilal semakin Tinggi. ***

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *