Jawaban Buya Hamka Ketika Ditanya Tentang Perbedaan Waktu Hari Raya

Jawaban Buya Hamka Ketika Ditanya Waktu Hari Raya
Buya Hamka
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Suatu hari di tahun 1975, Buya Hamka ditanya tentang perbedaan hari raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi.

Saat itu Kementerian Agama memutuskan Idul Adha 1395 H jatuh pada Sabtu, 13 Desember 1975. Tiba-tiba Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta menginformasikan bahwa Idul Adha jatuh pada Jumat, 12 Desember 1975.

Perbedaan itu menyebabkan terbentuknya dua kubu dalam masyarakat. Beberapa kalangan menyarankan untuk melaksanakan shalat Idul adha pada hari Jumat karena sudah wukuf pada hari Kamis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada yang berkeras mempertahankan keputusan semula, yaitu shalat Hari Raya Haji hari Sabtu, 13 Desember 1975, sesuai keputusan Departemen Agama setelah mendengar pertimbangan dari pimpinan majelis ulama dan ahli-ahli hisab dan rukyah.

Dalam buku 1001 Soal Kehidupan yang ditulisnya, Hamka mengawali jawaban dengan mengatakan, jika bersatu permulaan puasa, Hari Raya Idul fitri dan Hari Raya Idul adha di seluruh dunia Islam, sehingga sama puasa kaum Muslimin, sama berbuka dan sama Hari Raya Haji, adalah satu hal yang baik sekali.

Apalagi pada zaman sekarang dengan adanya alat-alat telekomunikasi yang cepat dapat menyampaikan berita di seluruh dunia, hal yang seperti itu mungkin bisa dicapai. Itulah sebabnya, jumhur ulama memandang persatuan umat dalam mengerjakan ibadah puasa dan hari raya adalah sangat dituntut.

“Agama itu mudah,” tulis Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) dalam bukunya yang diterbitkan oleh Gema Insani 2016.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *