Khutbah Jumat Jelang Idul Fitri: Perbedaan Adalah Rahmat

Perbedaan Adalah Rahmat
Perbedaan Adalah Rahmat. Foto: pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيِّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ . وَقَال: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَال اَيْضًا : وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Sebagai makhluk yang telah dikaruniai banyak nikmat dan dipercaya menjadi khalifah di muka bumi ini, pada kesempatan kali ini mari kita senantiasa menguatkan rasa syukur kita kepada Allah. Syukur ini harus dikuatkan dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan wujudkan dalam tindakan. Oleh karena itu tiada kata yang bisa diungkapkan atas anugerah kehidupan di dunia selain kalimat Alhamdulillahirabbil Alamin. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tahu diri dan bersyukur sehingga nikmat Allah akan terus ditambah oleh-Nya.

Selanjutnya khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt agar perjalanan hidup kita di dunia senantiasa berada pada koridor dan track yang telah digariskan oleh Allah. iman dan takwa akan menjadikan kita insan yang senantiasa takut untuk melanggar perintah Allah dan memotivasi kita untuk menjalankan semua perintah-perintah-Nya. Semoga kita bisa masuk dalam golongan muttaqin,

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan Jumat kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah berjudul: Perbedaan adalah Rahmat, Rayakanlah!. Tema ini di angkat untuk mengingatkan kita bahwa berbagai perbedaan di dunia ini, baik dalam segi fisik maupun non-fisik seperti perbedaan pandangan dan keyakinan merupakan keniscayaan atau sunnatullah. Adalah sangat mudah bagi Allah swt jika ingin menciptakan semua yang ada di dunia ini sama. Allah berfirman dalam Surat Yunus ayat 99:

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ

Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kalian (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”.

Namun Allah berkehendak lain menjadikan kita berbeda-beda. Pasti ada pelajaran dan hikmah mendalam dari semua ini yang harus menjadi renungan kita bersama. Terkait dengan perbedaan ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti.”

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah menciptakan beragam jenis manusia yang semuanya itu bukan untuk saling menyalahkan, merasa paling benar, merasa paling baik, dan merasa paling lebih dari yang lain. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa semua perbedaan yang diciptakan oleh Allah ini adalah untuk saling kenal, saling memahami, saling toleransi dan tidak saling menyalahkan.

Bukan hanya memahami perbedaan terkait suku, warna kulit, bentuk tubuh, dan hal-hal yang bersifat fisik lainnya, namun juga saling memahami pada pendapat, pemikiran, pemahaman, dan cara pandang yang berbeda-beda dari setiap individu manusia.

Termasuk dalam cara pandang dalam memahami nash atau teks-teks keagamaan yang diturunkan oleh Allah dalam wujud Al-Qur’an dan sunnah atau hadits Nabi Muhammad saw.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sebagai contoh perbedaan penafsiran dalil dan metode dalam menentukan awal bulan Hijriyah yang sampai saat ini terus terjadi. Terlebih saat menentukan bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan yang di dalamnya diwajibkan untuk berpuasa 1 bulan penuh, Syawal yang menjadi waktu Hari Raya Idul Fitri, dan Dzulhijjah yang merupakan waktu Hari Raya Idul Adha serta pelaksanaan ibadah haji.

Dengan perbedaan yang ada ini, maka tidak heran pula terjadi perbedaan pada awal dan akhir puasa Ramadhan, beda pelaksanaan hari Raya Idul Fitri dan beda waktu Hari Raya Idul Adha. Perbedaan ini tidak boleh menjadi bahan perselisihan dan pertentangan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *