Kisah Yusuf Oak Yang Menemukan Manuskrip Al-Qur’an di Stadion Manchester United Old Trafford Yang Akhirnya Masuk Islam

Kisah Yusuf Oak Yang Menemukan manuskrip Al-Qur'an
Yusuf Oak
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Ada banyak jalan menuju Islam. Namun, apa yang dialami seorang warga London bernama Yusuf Oak sangat unik.

Keputusannya masuk Islam bermula dari ditemukannya mushaf Al-Qur’an di Stadion Manchester United, Old Trafford.

Yusuf, yang sebenarnya bekerja untuk Manchester United, menemukan Mushaf di stadion suatu hari pada tahun 2007.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Aneh kan, di dalam stadion ada Al-Qur’an. Kondisinya sedikit kotor dan pada saat menemukannya, ada perasaan di dalam diri saya untuk memungut dan membersihkan Al-Qur’an tersebut,” ungkap Yusuf saat berbicara tentang perjalanan menemukan Islam di masjid Indonesian Islamic Centre, di Neasden, London utara.

Mushaf bersampul biru tersebut ia bersihkan dan ia letakkan di dalam kamar. Mengetahui ada Al-Qur’an di dalam rumah, pasangan Yusuf tidak setuju dan marah-marah. “Buku ini tidak boleh ada di rumah kita. Saya akan buang buku ini ke tempat sampah,” kata pasangannya.

Yusuf menjawab, “Sebelum kamu membuang Al-Quran ini, saya akan terlebih dahulu membuang kamu ke tempat sempat.”

Pasangannya mengatakan, “Kamu kan bukan Muslim, mengapa kamu bersikap seperti ini?” Yusuf menjawab, “Kamu ini bebal. Kamu belum membaca satu ayat dari buku ini, namun kamu langsung ingin membuangnya.”

Akhirnya mushaf tersebut tidak jadi dibuang karena pembelaan Yusuf.

Padahal ketika itu, Yusuf belum masuk Islam, tetapi seperti ada keinginan kuat untuk membela Islam, sesuatu yang ia gambarkan sebagai “dorongan untuk kembali ke fitrah”, dorongan untuk kembali ke Islam.

Dan itu sangat ia rasakan ketika ia bersama teman-temannya berlibur ke Ibiza, tempat wisata di Spanyol, yang sangat populer di kalangan anak-anak muda, yang ingin menghabiskan waktu dengan berpesta dan mengkonsumsi minuman keras.

Ia dan kawan-kawannya menuju klub malam bernama Eden. Bangunan Eden sangat mirip dengan masjid, lengkap dengan kubah dan menara berwarna keemasan. Lagi-lagi ada perasaan aneh yang membuat dirinya tak mau masuk ke klub malam ini.

“Saya tidak akan masuk ke klub malam ini,” kata Yusuf, yang membuat kawan-kawannya marah. “Kamu kan bukan Muslim, kenapa kamu tak mau masuk ke tempat ini?” kata kawannya. Cekcok terjadi dan Yusuf akhirnya berpisah dengan kawan-kawannya.

Dari dua peristiwa ini, keinginan Yusuf untuk masuk Islam kian hari kian besar, namun pada saat yang sama ia juga ingin memastikan bahwa kalau pun nanti masuk Islam, itu adalah keputusan yang benar bagi dirinya.

Islam alami perkembangan pesat di Inggris

SUMBER GAMBAR,BBC NEWS INDONESIA

Yusuf — yang berasal dari keluarga Kristen — bertanya ke beberapa orang yang terlebih dahulu masuk Islam. Ia juga bertanya ke pendeta tentang agama, proses yang ia sebut sebagai due diligince (uji tuntas).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *